Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Kuartal II 2025: Singapura Tercepat, Thailand Terpuruk! Indonesia?

Singapura Catat Pertumbuhan Tertinggi di ASEAN pada Kuartal II

GRAFIK - Ilustrasi grafik laju pertumbuhan ekonomi. Ekonomi negara-negara Asia Tenggara menunjukkan performa yang beragam pada kuartal II tahun 2025/ Unsplash

AVNMEDIA.ID -  Ekonomi negara-negara Asia Tenggara menunjukkan performa yang beragam pada kuartal II tahun 2025.

Berdasarkan data terbaru, Singapura mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 4,3% secara tahunan (year-on-year), melampaui ekspektasi pasar sebesar 3,5%.

Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan ekspor dan pemulihan aktivitas industri, terutama sektor elektronik dan logistik.

Dengan angka tersebut, Singapura berhasil menghindari resesi teknis, meskipun sebelumnya sempat mengalami kontraksi ringan.

Indonesia dan Filipina Tetap Stabil di Atas 4 Persen

Meskipun belum ada rilis resmi angka kuartal II, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 diperkirakan mencapai sekitar 4,6%, menurut berbagai proyeksi institusi keuangan dan pemerintah.

Laju ini dinilai cukup solid, ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi infrastruktur.

Ekonomi Filipina tetap menjadi salah satu yang terkuat di kawasan, dengan estimasi pertumbuhan sekitar 6% pada kuartal II.

Faktor utama pendorong pertumbuhan adalah konsumsi domestik, remitansi pekerja migran, serta proyek pembangunan pemerintah.

 

Vietnam Tancap Gas, Thailand Melambat

Ekonomi Vietnam mencatat percepatan pertumbuhan lebih dari 6% pada kuartal II, dipicu oleh lonjakan ekspor dan implementasi perjanjian dagang strategis dengan Amerika Serikat.

Aktivitas manufaktur juga menunjukkan pemulihan signifikan setelah sempat melambat tahun lalu.

Sebaliknya, Thailand menghadapi perlambatan paling tajam, dengan proyeksi pertumbuhan tahun 2025 diturunkan menjadi hanya 1,8% oleh Bank Dunia, dari sebelumnya 2,9%.

Kinerja ekspor yang lemah dan turunnya angka wisatawan menjadi dua penyebab utama stagnasi ekonomi Thailand di kuartal II.

Malaysia, Myanmar, dan Negara Kecil ASEAN

Setelah tumbuh 4,4% pada kuartal I, ekonomi Malaysia diperkirakan mengalami penurunan laju pertumbuhan di kuartal II akibat tekanan global dan pelemahan sektor ekspor.

Bank sentral Malaysia pun menurunkan suku bunga acuan sebagai langkah antisipasi.

Di sisi lain, Myanmar diproyeksikan mengalami kontraksi ekonomi sebesar 1% pada periode fiskal 2024–2025. Ketidakstabilan politik dan krisis domestik menjadi penghambat utama pemulihan ekonomi negara tersebut.

Untuk negara-negara kecil seperti Laos, Kamboja, dan Brunei, belum tersedia data resmi kuartal II, namun proyeksi pertumbuhan tahunan berkisar antara 4–6% menurut estimasi Asian Development Bank (ADB) dan lembaga riset regional. (jas)

 

Related News
Recent News
image
Business Kawan Lama Group Mau Tanam 25.000 Pohon hingga 2027! Hadirkan Green Stewards di 10 Kota Besar Indonesia
by Adrian Jasman2025-10-24 15:16:21

Kawan Lama Group lanjutkan inisiatif Trees for Tomorrow dengan target 25.000 pohon hingga 2027.

image
Business Royal Canin Hadir di Indonesia International Pet Expo 2025, Sheila Dara Aisha dan Dion Wiyoko Bakal Bagi Pengalaman
by Adrian Jasman2025-10-23 13:31:14

Royal Canin hadir di IIPE 2025 ajak pecinta hewan pahami pentingnya nutrisi presisi.