PDD ke-11 Hadir di Manunggal Jaya: Warga Ngobrol Santai soal Hak & Kewajiban Sipil

PDD - Warga setempat berkumpul dalam forum Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-11/ HO

AVNMEDIA.ID - Suasana Desa Manunggal Jaya, Tenggarong Seberang, terasa sedikit berbeda pada Jumat, 28 November 2025.

Bukan karena ada acara besar, tetapi karena warga setempat berkumpul dalam forum Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-11—sebuah ruang diskusi yang menghadirkan obrolan santai namun dalam: apa sih sebenarnya hak dan kewajiban kita sebagai masyarakat sipil?

Agenda ini diprakarsai oleh Anggota DPRD Kaltim, Didik Agung Eko Wahono, sebagai bagian dari komitmen menyebarkan literasi demokrasi ke akar rumput.

“Demokrasi itu bukan cuma soal memilih. Tapi bagaimana warga punya kesadaran dan keberanian untuk bersuara serta terlibat,” ujar Didik dalam sesi pembukaan.

Ngobrol Demokrasi Tanpa Basa-Basi

Acara ini menghadirkan dua narasumber:

  • Beni Sianturi, pemerhati kebijakan publik
  • Victor Boni Pasilala, peneliti sosial

Diskusi dipandu oleh Syaiful, yang membuat suasana cair dan mudah dicerna oleh warga berbagai usia.

Beni menekankan bahwa memahami hak warga bukan sekadar teori.

“Hak sipil itu melekat sejak kita lahir. Hak bersuara, hak menyampaikan pendapat, hak mendapatkan layanan publik yang layak. Yang sering terlupa justru kewajibannya: menjaga ketertiban, terlibat dalam musyawarah, dan ikut mengawasi jalannya pemerintahan,” jelasnya.

Sementara itu, Victor memberi contoh ringan namun membekas.

“Kalau jalan rusak, kita marah. Itu wajar. Tapi pernahkah kita ikut rapat desa untuk membahas rencana pembangunan? Demokrasi itu kerja bareng, bukan lempar keluhan,” ujarnya, disambut anggukan warga.

Warga Jadi Pusat Cerita

Dari ibu rumah tangga, pemuda, hingga para perangkat RT ikut menyampaikan pandangan.

Ada yang bercerita soal kesulitan mendapatkan informasi publik, ada juga yang bertanya bagaimana menyampaikan aspirasi tanpa dianggap ‘merepotkan’.

Salah seorang warga, Iwan (36), mengaku forum seperti ini membantu membuka wawasan.

“Biasanya kita cuma dengar demokrasi di TV. Ternyata kalau dijelaskan begini, lebih dekat dan masuk akal. Jadi ngerti mana hak kita, mana kewajiban kita,” katanya.

Demokrasi Versi Desa: Tidak Ribut, Tapi Nyambung

Didik menilai antusiasme warga Manunggal Jaya menunjukkan bahwa pendidikan politik tidak harus kaku dan formal.

“Warga kita itu sebenarnya kritis. Mereka hanya butuh ruang dan kesempatan untuk memahami dan bertanya. PDD ini wadahnya,” ungkapnya.

Dengan gaya diskusi santai dan pendekatan humanis, PDD ke-11 di Manunggal Jaya meninggalkan kesan bahwa demokrasi itu bukan hal jauh di pusat kota—tapi ada di ruang-ruang kecil tempat warga berdialog, berbagi, dan belajar bersama. (adv)

Related News
Recent News
image
Advertorial Camat Tenggarong: Pembangunan Jalan Prioritas, Tapi Lalu Lintas Tetap Jadi Perhatian
by Irwan2025-07-16 15:25:00

Proyek infrastruktur di Tenggarong ganggu lalu lintas, warga minta pengaturan arus lebih optimal.

image
Advertorial Ziarah Sejarah Kukar-Wajo: Sultan Kutai dan Bupati Kukar Kunjungi Makam Pahlawan Nasional
by Irwan2025-07-15 20:04:31

Ziarah Sultan Kutai dan Bupati Kukar ke makam pahlawan perkuat sejarah dan kerja sama Kukar-Wajo.