Pagar Laut Tangerang Disegel, Presiden Prabowo Tindak Tegas Pembangunan Tanpa Izin

Potret KKP Hentikan Kegiatan Pemagaran Laut Tanpa Izin di Tangerang (Foto: Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan RI)

AVNMEDIA.ID - Presiden Prabowo mengambil langkah tegas dengan memberikan perintah untuk melakukan pembongkaran pagar laut sepanjang 30 kilometer di perairan Tangerang, Banten.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan penyegelan terhadap pagar laut tersebut karena dibangun tanpa izin dan berada di Zona Perikanan Tangkap serta Zona Pengelolaan Energi, yang dapat merugikan nelayan dan ekosistem pesisir.

Dilansir dari Fasenews.id, hingga saat ini identitas pihak yang bertanggung jawan atas pemasangan pagar tersebut belum diketahui oleh pemerintah.

Namun, hingga kini, pihak pemerintah masih belum mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan pagar laut tersebut.

Instruksi agar pagar laut yang terbuat dari bambu tersebut dibongkar disampaikan oleh Ketua MPR sekaligus Sekrestaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Muzani mengungkapkan bahwa instruksi pembongkaran pagar bambu sudah diberikan, setelah sebelumnya pagar tersebut disegel.

Dalam keterangannya, Muzani menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan persetujuan untuk penghapusan pagar laut itu.

“Sudah (diperintahkan untuk dibongkar). Beliau sudah setuju pagar laut. Sebelumnya pagar itu disegel, dan kini telah diperintahkan untuk dicabut,” kata Muzani pada Rabu (15/1/2025).

Related News
Recent News
image
Trending Bio Paulin hingga Jack Komboy Berebut Kursi Parlemen, Ini Nama Para Eks Pemain Timnas Indonesia Jadi Caleg
by April2025-06-03 23:03:33

Lalu, siapa saja mantan pemain Timnas Indonesia yang ikut maju sebagai caleg pada Pemilu 2024?

image
Trending Kebangkitan Sumitronomics: Dari Warisan Gagasan Menuju Aksi Nyata Lewat Sumitro Institute
by Adrian Jasman2025-06-02 14:21:52

Pada kesempatan yang sama diselenggarakan bincang ilmiah dengan mengangkat tema “Prolog Sumitronomics: Pembangunan untuk Ekonomi & Ekonomi untuk Pembangunan”.