Morning Midas Kapal Pengangkut Mobil Listrik Terbakar di Lepas Pantai Alaska, Sudah Seminggu Api Belum Padam

MORNING MIDAS - Kondisi kapal pengangkut mobil Morning Midas/ U.S. Guard

AVNMEDIA.ID -  Sebuah kapal kargo raksasa pengangkut mobil, Morning Midas, masih terbakar di tengah Samudra Pasifik, sekitar 300 mil di barat daya Alaska — padahal api pertama kali terdeteksi sepekan lalu.

Kapal sepanjang 600 kaki itu mengangkut 3.048 unit kendaraan, termasuk 70 mobil listrik (EV) dan 681 mobil hybrid saat kebakaran terjadi, sebagaimana dilansir dari Jalopnik

Tim penyelamat laut dari Penjaga Pantai Amerika Serikat (US Coast Guard) terus memantau kapal tersebut sejak insiden bermula. Pada Senin, kapal penyelamat tiba di lokasi untuk menilai kondisi kapal yang masih mengepulkan asap.

Hingga kini belum diketahui pasti penyebab kebakaran. Namun menurut laporan awal, asap pertama kali terlihat dari dek tempat kendaraan listrik disimpan.

Begitu api mulai sulit dikendalikan, awak kapal memutuskan untuk meninggalkan kapal. Sebanyak 22 kru berhasil dievakuasi menggunakan sekoci dan diselamatkan oleh kapal kontainer Cosco Hellas yang kebetulan melintas.

Kini, kapal yang tak lagi diawaki itu dibiarkan melayang perlahan dengan kecepatan sekitar 1,8 mil per jam, sambil menunggu api padam dengan sendirinya.

Tantangan Baru dalam Dunia Otomotif

Sejak awal insiden, pesawat pengintai HC-130J Super Hercules dari US Coast Guard terus mengudara di atas Morning Midas.

Meskipun kapal tidak mengalami kemiringan ekstrem atau kebocoran, kerusakan fisiknya makin parah. Laporan terbaru menunjukkan bagian luar kapal yang tadinya terlihat bersih dan mengilap kini berubah menjadi gosong, penuh bekas terbakar dan asap hitam yang terus membubung dari palka kapal.

Laksamana Muda Megan Dean, Komandan Distrik Ke-17 Penjaga Pantai, menyatakan:

“Keselamatan publik, tim penyelamat, dan kru kapal di area sekitar tetap menjadi prioritas utama kami. Kami bekerja sama dengan Zodiac Maritime untuk merancang rencana penanganan kebakaran yang aman serta meminimalkan dampak lingkungan.”

EV vs Mobil Biasa: Mana yang Lebih Berisiko?

Kebakaran ini kembali membuka diskusi soal keselamatan mobil listrik. Para pendukung EV menyatakan bahwa kendaraan bermesin konvensional (ICE) juga bisa terbakar — dan pernyataan ini benar.

Namun, kebakaran pada EV memang dikenal lebih ganas dan sulit dipadamkan, karena melibatkan reaksi kimia pada baterai lithium-ion.

Kondisi ini memaksa industri otomotif untuk menciptakan solusi baru. Salah satu inovasi datang dari Hyundai, yang tahun lalu meluncurkan alat khusus pemadam api EV bernama EV Drill Lance.

Alat ini mampu menembus baterai dari bawah mobil dan menyemprotkan air langsung ke pusat kebakaran — memadamkan api hanya dalam 30 menit.

Hyundai Glovis bahkan telah memasang versi alat ini pada 32 kapal pengangkut kendaraan mereka.

Bukan Kali Pertama

Insiden Morning Midas mengingatkan publik pada tragedi Felicity Ace pada 2022. Kala itu, kapal pengangkut ribuan mobil Eropa juga terbakar di tengah laut dan terus terbakar selama dua minggu sebelum akhirnya tenggelam di Samudra Atlantik.

Kebakaran kapal pengangkut mobil, apalagi yang membawa kendaraan listrik, menjadi tantangan baru dalam era transisi energi. Namun bukan berarti kendaraan listrik berbahaya — justru ini menandakan perlunya peningkatan dalam standar keselamatan dan teknologi pemadaman kebakaran modern. (jas)

Related News
Recent News
image
Trending Ayah Erika Carlina Bandingkan Anaknya dengan Bunda Maria, Netizen: Bunda Maria Gak Hamil di Luar Nikah
by April2025-07-29 21:24:10

Pesan dari ayah Erika Carlina tersebut menuai kontroversi usai publik menyoroti isi pernyataannya.

image
Trending Bahasa Gaul hingga Makian Marak di Ruang Publik, SUMBU TENGAH Soroti Perubahan Bahasa Indonesia
by Adrian Jasman2025-07-29 16:17:34

Forum SUMBU TENGAH Bahas Fenomena Bahasa di Era Digital dan Gen Z