Luar Biasa! Penjualan Kerupuk di TikTok Tembus Rp 521 Miliar

TikTok/ Unsplash
AVNMEDIA.ID - Produk kerupuk di TikTok Shop jadi primadona, tembus sales Rp 521 Miliar.
Bagaimana bisa?
Belanja melalui siaran langsung di TikTok masih menjadi tren populer di kalangan masyarakat Indonesia. Metode ini menawarkan pengalaman belanja yang aman, nyaman, dan terjangkau dengan berbagai penawaran menarik.
Setelah sempat dilarang berjualan, TikTok kini kembali beroperasi dengan mengakuisisi lebih dari 75% saham Tokopedia. Integrasi bisnis TikTok Shop dengan Tokopedia bertujuan untuk memperkuat pasar dan mendukung UMKM dalam mengembangkan strategi produksi serta penjualan mereka.
Akuisisi Tokopedia oleh ByteDance, induk perusahaan TikTok Shop, resmi selesai pada 31 Januari 2024. Sejak saat itu, penjualan di sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) mengalami lonjakan signifikan.
Menurut laporan Compas Market Insight Dashboard, dalam satu tahun setelah akuisisi (Februari 2024 - Januari 2025), nilai transaksi TikTok Shop di sektor FMCG meningkat sebesar 34,2%, dari Rp1,69 triliun menjadi Rp2,27 triliun. Rata-rata pertumbuhan bulanan mencapai 3,28%.
Compas menganalisis data penjualan dari empat platform e-commerce utama, yaitu Tokopedia, Blibli, Shopee, dan TikTok Shop. Berdasarkan data tersebut, 69% dari total nilai penjualan FMCG di TikTok Shop berasal dari kategori perawatan dan kecantikan.
“Dalam satu tahun terakhir, empat kategori produk dengan nilai penjualan tertinggi di TikTok Shop telah menembus angka Rp1 triliun. Produk tersebut meliputi Body Lotion & Body Butter (Rp1,68 triliun), Pelembap Wajah (Rp1,5 triliun), Parfum & Wewangian (Rp1,2 triliun), serta Serum Wajah (Rp1,1 triliun),” ungkap Hanindia Narendrata, Co-founder & CEO Compas.co.id.
Salah satu faktor utama peningkatan penjualan di TikTok Shop adalah strategi bundling, di mana 8 dari 10 produk kecantikan terlaris merupakan produk dalam paket bundling.
Sementara itu, kategori Makanan & Minuman menunjukkan tren yang berbeda di TikTok Shop dan Tokopedia. Dalam setahun terakhir, kontribusi kategori ini di TikTok Shop hanya 14%, sedangkan di Tokopedia mencapai 40,2%.
Dari sisi nilai penjualan, keduanya bersaing ketat sepanjang 2024. Pada Februari 2024, Tokopedia mencatatkan transaksi Rp315 miliar di kategori Makanan & Minuman, sementara TikTok Shop mencapai Rp276 miliar.
Pada Januari 2025, angka penjualan sedikit menurun, dengan Tokopedia di Rp301 miliar dan TikTok Shop di Rp305 miliar.
Yang menarik, di TikTok Shop, produk makanan ringan seperti kerupuk dan keripik menjadi favorit konsumen. Produk ini mencatat penjualan tertinggi dengan nilai fantastis sebesar Rp521 miliar. Produk makanan lain yang juga laris antara lain makanan ringan (Rp253 miliar), kopi (Rp225 miliar), minuman bubuk (Rp197 miliar), dan susu bubuk (Rp186 miliar).
Di sisi lain, Tokopedia lebih didominasi oleh bahan makanan pokok. Produk dengan penjualan tertinggi adalah kopi (Rp365 miliar), diikuti oleh daging segar (Rp307 miliar), minyak goreng (Rp188 miliar), susu bubuk (Rp187 miliar), dan penyedap rasa (Rp177 miliar).
“Riset Compas menunjukkan bahwa 9 dari 10 produk kopi terlaris di Tokopedia berasal dari brand lokal. Ini mencerminkan tingginya minat konsumen terhadap kopi lokal. Berbeda dengan TikTok Shop, di mana 8 dari 10 produk keripik dan kerupuk terlaris merupakan camilan viral,” jelas Narendrata.
Perbedaan produk terlaris di TikTok Shop dan Tokopedia dipengaruhi oleh pola konsumsi serta strategi pemasaran masing-masing platform. TikTok Shop lebih sukses dalam menjual camilan karena fitur live shopping yang interaktif dan efektif untuk promosi produk secara langsung.
Sementara itu, Tokopedia tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari kebutuhan pokok melalui e-commerce.
Dengan strategi pemasaran yang terus berkembang, baik TikTok Shop maupun Tokopedia berpotensi memperkuat posisi mereka dalam persaingan pasar e-commerce Indonesia di tahun-tahun mendatang. (jas)