Lahirkan Anak Kedua, Water Birth Jadi Pilihan Nikita Willy! Apa Itu dan Kenapa Metode Ini Bisa Bikin Persalinan Lebih Lancar?

Kolase foto Nikita Willy baru saja melahirkan anak keduanya/AVNMEDIA.ID
AVNMEDIA.ID - Lagi ramai banget, nih, soal kabar bahagia dari Nikita Willy.
Nikita Willy baru saja melahirkan anak keduanya di negeri Paman Sam.
Tepat tanggal 15 Desember 2024, anak keduanya yang diberi nama Nael Idrissa Djokosoetono lahir di Los Angeles, Amerika Serikat.
Momen bahagia ini pun turut dibagikan Nikita Willy melalui akun Instagram pribadinya.
Unggahan foto itu memperlihatkan perempuan berusia 30 tahun tersebut tengah dalam suasana haru ketika menggendong putra keduanya yang baru saja lahir.
Sementara itu, unggahan lainnya menunjukkan momen kehangatan keluarga Nikita Willy bersama Indra Priawan, suaminya, beserta anak pertama mereka, Issa Xander Djokosoetono, yang lengkap dengan Nael sebagai anggota baru keluarga dalam dekapan Nikita Willy.

Yang menarik, Nikita Willy memilih “water birth” sebagai metode persalinannya.
Water birth, atau melahirkan di dalam air adalah proses melahirkan sambil berendam di bak air hangat.
Metode ini disebut bisa bikin ibu lebih rileks, mengurangi rasa sakit, bahkan mempercepat proses persalinan.
Eits, tapi nggak semua ibu bisa pakai metode ini, lho.
Ada syarat-syaratnya.
Misalnya, ibu harus dalam kondisi sehat, nggak ada komplikasi, dan posisi bayi harus ideal.
Selain itu, water birth juga memerlukan fasilitas khusus, seperti kolam bersih dengan suhu air yang stabil, biasanya antara 36-37℃.
Nantinya, ibu yang hendak melahirkan akan berendam dalam sebuah bak atau bathup berisi air hangat, kemudian melahirkan di dalam air.
Sebagai metode yang disebut mendukung proses kelahiran si kecil menjadi lebih mudah, water birth juga memberikan efek daya apung yang memungkinkan gerakan bebas pada ibu sehingga sensasi rileks pun akan dirasakan saat melahirkan.
Bayi pun dianggap akan lebih nyaman ketika dilahirkan dalam air hangat mengingat kondisinya yang berada di kantung cairan ketuban dalam rahim selama sembilan bulan.
Kondisi tersebut dinilai serupa dengan situasi saat pertama lahir ke dunia tidak langsung menghirup udara, melainkan bersentuhan dengan air terlebih dahulu.

Walaupun menawarkan banyak manfaat, tetap ada risikonya, lho.
Misalnya, bayi berisiko terpapar infeksi atau bahkan menghirup air kalau prosedurnya nggak dilakukan dengan benar.
Tali pusar bayi pun dikhawatirkan bisa putus sebelum bayi keluar dari air.
Selain itu, kondisi suhu bayi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah perlu turut menjadi risiko yang perlu diperhatikan.
Ditambah, risiko lainnya yang mungkin terjadi adalah kondisi bayi yang bisa mengalami kejang hingga kesulitan bernapas.
Jadi, prosedur water birth ini nggak boleh dilakukan sembarangan, ya.
Harus ditangani oleh tenaga medis yang berpengalaman.
Melalui laman WebMD, diketahui biaya persalinan dengan metode water birth ini merogoh kocek yang berkisar antara US$2000-6000 atau sekitar Rp32 juta hingga Rp96 juta.
Di luar negeri, metode ini udah cukup popular, seperti di Amerika, Inggris, sampai Australia.
Kalau di Indonesia? Masih terbilang baru, tapi makin banyak yang penasaran dan tertarik untuk mencoba.
Nah, gimana kalau menurut kalian, pilih water birth atau cara tradisional aja? (apr)