Geliat Teknologi Biometrik dalam Industri dan Pelayanan Publik di Indonesia, 2025 Makin Signifikan? 

Penerapan Otentikasi Bebas Hambatan pada Ruang Publik/ Foto: HO

Di saat bersamaan, proteksi digital yang melalui beberapa layer dapat tetap terlindungi berdasarkan kredensial biometrik. HID percaya, ini akan menjadi tren pada 2025, terutama di bandara, pusat perbelanjaan, dan stadion.

Pemerintah Indonesia maupun pelaku bisnis nasional juga akan terus menerapkan solusi biometrik demi melancarkan dan memuluskan proses identifikasi banyak orang.

Beberapa bandara dan pelabuhan di Indonesia telah mengintegrasikan face recognition saat pemeriksaan keamanan mereka. Pengalaman contactless ini berhasil mengurangi antrian panjang dan mempersingkat waktu pemeriksaan.

Ini juga terbukti meningkatkan efisiensi operasional sehingga membuktikan bahwa biometrik dapat memperlancar proses kerja pada tempat-tempat umum.

Sebagai contoh, penerapan sistem Autogate di Pelabuhan Ferry Batam Centre. Pelabuhan ini dinilai sebagai tempat yang padat aktivitasnya. Untuk itu, penerapan sistem Autogate dinilai sangat penting demi mengurangi beban para pengunjung dalam menunggu dan mempermudah sistem kerja petugas imigrasi.

Sebagai solusi mempersingkat waktu identifikasi pengunjung dan menyederhanakan kerja para petugas, Pelabuhan Ferry Batam Centre menggunakan kamera face recognition HID U.ARE.U™.

Kamera ini mampu memverifikasi identitas secara otomatis, menawarkan solusi kerja dengan cepat, dan contactless.

Sistem ini dapat mencocokkan data paspor dengan wajah pelancong dalam hitungan detik, meningkatkan efisiensi kerja, serta keamanan Indonesia karena bekerja secara otomatis.

Kamera U.ARE.U HID memanfaatkan kecanggihan AI dan pencitraan multispektral supaya proses indetifikasi dapat menghasilkan informasi akurat, bahkan dalam kondisi yang menantang.

Teknologi ini dapat mengurangi beban kerja manual para petugas imigrasi dan tentunya meningkatkan kenyamanan pelancong. Alhasil, proses lintas batas negara pun menjadi lebih cepat dan aman.

“Para pengunjung yang melewati perbatasan sangat menghargai efisiensi face recognition lewat sistem Autogate ini,” tutur Silmy Karim, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Indonesia, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

“Waktu tunggu antrian kini merosot drastis dan penumpang menikmati adanya proses layanan mandiri yang cepat serta nyaman. Mereka pun dapat melanjutkan perjalanan dalam hitungan detik.”

“Sistem Autogate ini memverifikasi paspor dan langsung mencocokkan data para pengunjung, baik itu data e-VoA, e-Visa, ataupun visa-free mereka,” lanjut Silmy.

“Selain mempermudah dan mempercepat pemeriksaan, sistem ini juga mengutamakan keamanan negara dengan menghubungkan sistem perbatasan antar negara dengan basis data Interpol dan informasi perlindungan negara lainnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya orang asing yang terlibat tindak pidana atau kegiatan ilegal tertentu masuk ke negara kita.”

Penipuan lewat teknologi biometrik menarik perhatian makin besar.

Teknologi deteksi keaktifan secara langsung, seperti kedipan mata atau mekanisme challenge-responses, akan mejadi bagian integral untuk memastikan pengguna mesin tersebut merupakan individu yang sah di balik setiap otentikasi biometrik.

Pada 2025, deteksi ini akan memainkan peranan penting mengingat makin banyaknya penipuan identitas beserta upayanya.

Related News
Recent News
image
Business Chatime dan Cimory Hadirkan Menu Spesial Liburan Sekolah: Bluemory & Pink Cloud Yogurt
by Adrian Jasman2025-07-10 14:52:35

Chatime & Cimory luncurkan minuman yogurt edisi liburan, hadirkan promo & kompetisi seru!

image
Business Laris Manis! BYD Tembus 90.000 Penjualan di Thailand, Pabrik Lokal Genap Setahun
by Irwan2025-07-10 13:17:31

BYD capai 90.000 unit penjualan di Thailand saat pabrik lokal rayakan 1 tahun operasional.