Deretan Perusahaan Teknologi yang Miliki Sistem Operasi Sendiri: Terbaru Huawei Hadirkan HarmonyOS
Bukan Cuma Apple dan Google...

HUAWEI - Huawei menjadi panantang baru untuk perusahaan teknologi yang memiliki sistem operasi mereka sendiri, yakni HarmonyOS/ Unsplash
AVNMEDIA.ID - Persaingan di dunia teknologi tak hanya soal perangkat keras dan layanan digital.
Kini, sejumlah perusahaan raksasa global juga berlomba-lomba menghadirkan sistem operasi (Operating System/OS) buatan sendiri sebagai fondasi utama dari ekosistem produk mereka.
Yang terbaru, Huawei memperkenalkan HarmonyOS, sistem operasi lintas perangkat yang menjadi alternatif Android dan iOS.
Langkah ini mempertegas tren bahwa hanya perusahaan teknologi besar dengan sumber daya besar yang mampu mengembangkan OS secara mandiri.
Apple dan Google: Penguasa OS Global
Apple menjadi pionir dalam pengembangan sistem operasi eksklusif untuk seluruh lini produknya:
- iOS (iPhone)
- iPadOS (iPad)
- macOS (MacBook)
- watchOS (Apple Watch)
- tvOS (Apple TV)
Dengan pendekatan ekosistem tertutup, Apple memastikan integrasi antardevice berjalan mulus dan efisien.
Google (Alphabet Inc.)
Google mendominasi pasar global melalui:
- Android: Sistem operasi open-source paling populer di dunia.
- Chrome OS: Untuk Chromebook dan laptop pendidikan.
- Wear OS dan Google TV: Untuk jam tangan pintar dan smart TV.
Android menjadi pilihan mayoritas produsen smartphone seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, dan Vivo.
Huawei: HarmonyOS Jadi Penantang Baru
Huawei resmi meluncurkan HarmonyOS sebagai sistem operasi multi-platform yang mampu berjalan di berbagai perangkat—mulai dari smartphone, tablet, smartwatch, smart TV, hingga perangkat IoT dan mobil pintar.
Diluncurkan sejak 2019, HarmonyOS hadir sebagai jawaban atas sanksi perdagangan dari Amerika Serikat yang membuat Huawei kehilangan akses ke layanan Google.
Kini, melalui HarmonyOS NEXT, Huawei mulai melepaskan ketergantungan dari Android sepenuhnya.
Perusahaan Lain yang Juga Miliki OS Sendiri
- Microsoft
Windows menjadi sistem operasi PC dan laptop paling dominan di dunia.
Meski gagal di sektor mobile, Microsoft tetap menjadi pemain besar di desktop dan enterprise. - Samsung
Mengembangkan Tizen OS, yang kini dipakai di smart TV, jam tangan pintar (Galaxy Watch lawas), dan peralatan rumah tangga pintar. - Amazon
Gunakan Fire OS, turunan Android, untuk perangkat seperti Fire Tablet dan Fire TV. - Canonical
Punya Ubuntu (Linux) untuk desktop dan server. Meski versi mobile-nya tidak berhasil, OS ini masih jadi favorit di kalangan developer. - Valve
Mengembangkan SteamOS berbasis Linux untuk konsol game portabel seperti Steam Deck.
Kesimpulan: Sistem Operasi Jadi Aset Strategis
Hanya segelintir perusahaan teknologi yang mampu menciptakan dan mempertahankan OS sendiri.
Mereka tidak hanya menciptakan perangkat, tetapi juga mengendalikan ekosistem digital yang menopang layanan, aplikasi, dan konektivitas lintas perangkat.
Dengan kemunculan HarmonyOS dari Huawei, persaingan sistem operasi global kini semakin menarik, terutama dalam konteks kemandirian teknologi dan geopolitik digital. (jas)