Dekarbonisasi Industri Makin Mendesak, SUN Energy Dorong Solusi Terintegrasi untuk Daya Saing Nasional

[Ki - Ka] Robert Sweigart, Karina Darmawan, Sri Gadis Pari Bekti, E. Jefferson Kuesar/ HO to AVNMEDIA.ID

AVNMEDIA.ID -  Tekanan terhadap sektor industri nasional untuk bertransformasi semakin menguat.

Di tengah meningkatnya regulasi lingkungan, tuntutan pasar global, serta perubahan rantai pasok internasional, industri Indonesia tidak lagi cukup hanya tumbuh, tetapi juga dituntut efisien, rendah emisi, dan berdaya saing global.

Dalam konteks ini, dekarbonisasi industri kian menjadi kebutuhan strategis.

Data menunjukkan konsumsi listrik sektor industri tumbuh 2,66 persen secara tahunan, dengan total mencapai 1.165 gigawatt hour (GWh).

Saat ini, sektor industri menyumbang lebih dari 40 persen konsumsi listrik nasional, menjadikannya penentu utama keberhasilan agenda transisi energi.

Di sisi lain, sektor energi dan industri juga berkontribusi lebih dari 50 persen total emisi gas rumah kaca nasional, sehingga transformasi industri menjadi kunci pencapaian target Net Zero Emissions 2060.

Standar Industri Hijau sebagai Instrumen Ekonomi

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mendorong penerapan Standar Industri Hijau (SIH) sebagai instrumen utama transformasi industri.

SIH tidak hanya menekankan efisiensi energi dan pengurangan emisi, tetapi juga produktivitas, pengelolaan sumber daya, serta keberlanjutan rantai pasok.

Hingga kini, lebih dari 150 perusahaan telah mengantongi sertifikasi SIH.

Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah seiring integrasi SIH dengan kebijakan lain seperti PROPER, target RPJMN, serta komitmen Indonesia dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).

Tekanan eksternal juga semakin nyata. Industri nasional menghadapi penerapan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) Uni Eropa, tuntutan transparansi jejak karbon, kewajiban Environmental, Social, and Governance (ESG) dari investor global, hingga rencana implementasi Emission Trading System (ETS) domestik.

Dalam konteks ini, SIH bergeser dari sekadar kepatuhan menjadi prasyarat daya saing ekonomi.

Sri Gadis Pari Bekti, Ketua Tim Dekarbonisasi Industri Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, menegaskan bahwa transformasi industri tidak terelakkan.

Menurutnya, pembentukan ekosistem industri hijau—yang didukung energi dan teknologi rendah karbon, pembiayaan inklusif, serta kebijakan terintegrasi—menjadi fondasi agar industri tetap kompetitif di pasar global yang menuju ekonomi rendah karbon.

Related News
Recent News
image
Business usmile Luncurkan Pasta Gigi Parfum Pertama di Dunia! Masuk ke Pasar Indonesia
by Adrian Jasman2025-12-11 11:49:09

usmile hadirkan pasta gigi parfum pertama di Indonesia, memutihkan & segarkan napas 12 jam!

image
Business POCO Perkuat Ekosistem Extreme Performance & Extreme Price dengan Tablet dan Flagship Terbaru
by Adrian Jasman2025-12-10 13:52:37

POCO hadirkan F8 Series & Pad X1/M1, ekosistem gaming ekstrem dengan performa dan harga terbaik.