Bela Produk Lokal, China Terapkan Tarif Impor Hingga 42,7 Persen untuk Produk Susu Uni Eropa!
Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump/ kolase avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - China kembali memperketat kebijakan perdagangannya terhadap Uni Eropa.
Kementerian Perdagangan China mengumumkan penerapan tarif sementara hingga 42,7 persen atas impor sejumlah produk susu dari Uni Eropa, menyusul tahap awal penyelidikan dugaan subsidi yang dinilai merugikan produsen lokal.
Kebijakan ini menjadi babak baru dalam ketegangan dagang antara Beijing dan Brussel, yang dalam beberapa tahun terakhir kerap saling menerapkan hambatan perdagangan.
Penyelidikan Anti-Subsidi Jadi Dasar Kebijakan China
Penyelidikan tersebut diluncurkan pada Agustus 2024 atas permintaan produsen susu dan produk olahan susu China.
Menurut otoritas setempat, sejumlah produk susu asal Uni Eropa menerima subsidi pemerintah sehingga dapat dijual lebih murah di pasar China.
Praktik tersebut dinilai menekan harga dan merugikan industri susu domestik.
Berdasarkan hasil awal penyelidikan, importir diwajibkan membayar uang jaminan (deposit) sebesar 21,9 hingga 42,7 persen dari nilai barang.
Dari sekitar 60 perusahaan Eropa yang terdampak kebijakan ini, sebagian besar dikenai tarif di kisaran 30 persen.
Perusahaan Italia Terendah, FrieslandCampina Tertinggi
Dalam daftar tarif sementara yang dirilis, perusahaan asal Italia Sterilgarda Alimenti tercatat menerima tarif terendah.
Sementara itu, anak perusahaan FrieslandCampina asal Denmark yang berbasis di Belgia dan Belanda dikenai tarif tertinggi.
Perusahaan yang tidak ikut serta dalam proses penyelidikan otomatis dikenakan tarif maksimal. Hingga berita ini diturunkan, Komisi Eropa belum memberikan pernyataan resmi terkait langkah China tersebut.
Tarif Bersifat Sementara dan Bisa Direvisi
Pemerintah China menegaskan bahwa tarif ini bersifat sementara dan dapat disesuaikan setelah penyelidikan rampung.
Dalam beberapa kasus sebelumnya, Beijing juga menurunkan atau mencabut tarif sementara, termasuk pada impor daging babi.
Ketegangan dagang antara China dan Uni Eropa sendiri telah berlangsung lama.
Pada Oktober 2024, Uni Eropa memberlakukan tarif tambahan sebesar 17 hingga 37 persen terhadap impor kendaraan listrik asal China karena dinilai dijual di bawah biaya produksi.
Dampak bagi Industri Susu dan Perdagangan Global
Industri susu China saat ini merupakan yang terbesar ketiga di dunia, namun tengah menghadapi tekanan akibat kelebihan produksi dan lemahnya permintaan, yang menyebabkan harga susu domestik rendah.
Nilai impor produk susu Uni Eropa yang terdampak kebijakan ini pada 2024 mencapai sekitar 589 juta dolar AS, relatif stagnan dibandingkan tahun sebelumnya.
Sejumlah analis menilai kebijakan tarif ini bukan hanya berdampak pada industri susu, tetapi juga berpotensi memengaruhi arah negosiasi dagang China–Uni Eropa, terutama terkait kendaraan listrik dan produk agrikultur. (jas)
- Deretan Perusahaan Besar yang Dulunya Ternyata Pernah Susah Juga, Ada Apple hingga Tesla
- 4 Smelter Nikel China di Indonesia Hentikan Produksi, Ratusan Pekerja Kena PHK
- Diungkap Reuters, Ini Perusahaan AS yang Diajak Kerja Sama Danantara Bangun 17 Kilang Minyak
- Perbandingan Tarif Dagang AS ke Indonesia dan Negara ASEAN Lain: Singapura Masih Terendah



