Apa Itu Maintenance Sex dan Mengapa Dianggap Seksis?

ILUSTRASI - Ilustrasi hubungan seksual/ Unsplash
Butuh Persetujuan Antar Pasangan?
Walau dilakukan dengan persetujuan, konsep maintenance sex tetap dipertanyakan karena sering dilakukan bukan karena keinginan, tapi rasa kewajiban.
Beberapa penelitian menyebut hal ini sebagai bentuk "seks tanpa keinginan" atau sexual compliance, yang ternyata cukup umum, terutama pada perempuan. Dalam sebuah studi terhadap 1.519 mahasiswa, 55% perempuan mengaku pernah menyetujui hubungan seksual yang sebenarnya tidak mereka inginkan.
Penelitian lain menyebut, sexual compliance bisa berdampak pada kesehatan mental dan bahkan berakar dari masalah hubungan seperti kecemasan terhadap pasangan.
Mengapa Dianggap Seksis?
Studi menunjukkan sexual compliance lebih sering terjadi pada perempuan. Dr Agarwal menilai konsep ini sangat heteronormatif dan memperkuat stereotip bahwa pria selalu punya libido lebih tinggi dan wanita harus “melayani”.
Ia menyebut cara berpikir seperti ini sudah mengakar bahkan di buku-buku medis, di mana orgasme perempuan jarang dibahas, sementara orgasme pria dianggap hal utama.
“Seolah-olah seksualitas perempuan hanya untuk reproduksi,” tulis Dr Agarwal.
Konsep ini membuat perempuan tampak pasif dalam hubungan seksual, sementara pria dominan. Ini memperparah pandangan bahwa perempuan hanya ‘alat pemuas’ atau bertugas menjaga keharmonisan lewat seks.