5 Strategi Sukses Hadapi Tantangan Ekonomi dan Politik 2025 ala Bank DBS Indonesia
.webp)
Bank DBS Indonesia membagikan lima strategi penting agar bisnis tetap tangguh sekaligus berkembang/ HO to Avnmedia.id
Tahun ini, indeks sempat ditopang saham kurang likuid, tanda pasar masih rapuh terhadap sentimen jangka pendek.
Karena itu, perusahaan perlu menyeimbangkan ketergantungan antara investor global dan lokal.
Strategi seperti buyback saham atau mendorong partisipasi investor domestik dapat membantu menjaga kepercayaan pasar sekaligus memperkuat daya tahan perusahaan.
5. Antisipasi Fluktuasi Global dan Harga Komoditas
Harga energi dan komoditas terus bergejolak. Harga minyak Brent misalnya turun 12% sejak Juni 2025 ke level USD 67,48 per barel.
Proyeksi 2026 memperkirakan stabil di kisaran USD 65–70 per barel.
Sementara The Fed baru saja menurunkan suku bunga 25 bps, namun inflasi global masih berisiko naik karena faktor tenaga kerja, belanja AI, hingga pasar ekuitas yang booming.
Bagi bisnis, langkah antisipatif sangat penting. Salah satunya dengan mengunci harga bahan baku lewat kontrak jangka panjang agar biaya operasional lebih stabil.
Dukungan Bank DBS Indonesia untuk Dunia Usaha
Sebagai mitra bisnis, Bank DBS Indonesia konsisten menghadirkan literasi finansial dan insight strategis, salah satunya melalui program Smart Talk.
“Melihat dinamika bisnis yang semakin kompleks, yang membedakan bisnis sukses bukan sekadar bertahan, tapi kemampuan membaca tren lebih cepat daripada kompetitor. Sebagai mitra tepercaya untuk mengelola kekayaan dan bisnis, Bank DBS Indonesia hadir untuk membantu pelaku usaha mengidentifikasi peluang baru, misalnya perubahan perilaku konsumen atau sektor yang sedang tumbuh, sehingga strategi bisnis bisa lebih tepat sasaran,” ujar Melfrida Gultom, Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia.
Dengan menerapkan lima strategi ini, bisnis bukan hanya bertahan, tapi juga mampu tumbuh berdaya saing di tengah dinamika ekonomi 2025. (jas)