WNI - KBRI Tokyo tanggapi isu blacklist WNI di Jepang yang picu kepanikan pekerja migran Indonesia/ Foto: Peduli WNI
Isu Blacklist WNI di Jepang Viral Buat Panik Pekerja Migran Indonesia, KBRI Tokyo Buka Suara
by Nayara Faiza 2025-07-15 18:50:01

Isu blacklist WNI di Jepang picu kepanikan, KBRI Tokyo beri klarifikasi untuk pekerja migran Indones

25 Tahun Menderita Karena Cinta: Kisah Tragis Blanche Monnier yang Dikurung Ibunya Sendiri

Tahun 1876, Blanche yang berusia 26 tahun adalah sosialita

Potret Blanche Monnier saat masih muda dan saat dirinya ditemukan usai terkunci 25 tahun/ ASET IST (kolase oleh avnmedia.id)

AVNMEDIA.ID -  Pada tahun 1901, sebuah surat misterius tiba di kantor Jaksa Agung Paris yang tak bisa diabaikan.

Penulis surat itu mengungkapkan sebuah kebenaran yang mengejutkan: Blanche Monnier, seorang wanita dari Poitiers, telah dikurung di sebuah kamar loteng kecil selama 25 tahun.

Surat tersebut menggambarkan kondisi Blanche yang sangat menyedihkan — “setengah kelaparan, hidup di atas tumpukan sampah busuk,” dan semua benda di sekitarnya dipenuhi kotoran.

Dan benar saja, ketika polisi datang, mereka disambut dengan pemandangan layaknya cerita horor.

Lahir dari Keluarga Terhormat

Untuk memahami kisah mengerikan dan tragis Blanche Monnier de Marconnay, kita harus kembali ke Prancis tahun 1870-an — masa penuh gejolak dan revolusi.

Blanche lahir pada tahun 1849 dari keluarga borjuis konservatif yang terhormat di kota Poitiers, yang terkenal dengan gereja-gereja Romawi kuno.

Kedua orang tuanya, Charles dan Louise Monnier, adalah bagian dari masyarakat elite. Ayahnya pernah memimpin fakultas seni lokal, sedangkan saudaranya, Marcel, lulusan sekolah hukum dan bekerja sebagai pejabat administratif.

Ibunya, Madame Louise Monnier, dikenal dermawan dan bahkan pernah mendapat penghargaan komunitas.

Blanche sendiri adalah gadis penuh semangat, dengan rambut keriting tebal, mata besar, dan kepribadian yang cerah — sangat berbeda dari nilai-nilai konservatif keluarganya.

Sayangnya, sifatnya yang mandiri itulah yang menjadi awal tragedi.

 

Menghilang Tanpa Jejak

Tahun 1876, Blanche yang berusia 26 tahun adalah seorang sosialita populer dan mahasiswa hukum.

Banyak pria tertarik padanya karena kepribadiannya yang lembut dan penampilannya yang menarik.

Namun tiba-tiba, dia menghilang. Ketika ditanya, ibunya selalu berkata Blanche sedang bepergian. Lama-lama, orang pun berhenti menanyakan kabarnya dan mengira ia pindah ke luar negeri.

Tak ada yang tahu bahwa Blanche sebenarnya dikurung di rumahnya sendiri dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi. Butuh waktu 25 tahun hingga rahasianya terbongkar.

Surat Anonim yang Mengguncang

Pada 23 Mei 1901, sebuah surat anonim dikirim ke kantor Jaksa Agung Paris:

“Tuan Jaksa Agung, dengan hormat saya laporkan kasus yang sangat serius. Seorang wanita, lajang, telah dikurung di rumah Madame Monnier selama dua puluh lima tahun, setengah kelaparan dan hidup dalam kotoran.”

Polisi segera menuju kediaman keluarga Monnier. Louise Monnier mencoba menghalangi mereka masuk dan mengabaikan kedatangan mereka dari jendela atas.

Polisi akhirnya memaksa masuk dan langsung mencium bau busuk menyengat yang berasal dari loteng.

Mereka memecahkan jendela yang dipaku rapat dan mendobrak pintu loteng.

Di dalam, mereka menemukan Blanche dalam kondisi mengenaskan — kurus kering, setengah telanjang, rambutnya gimbal, tubuhnya penuh luka dan kotoran. Berat badannya hanya sekitar 25 kilogram.

Kondisi Mengerikan di Dalam Loteng

Seorang petugas menggambarkan kondisi ruang itu:

“Begitu cahaya masuk, kami melihat, di pojok ruangan, seorang wanita telanjang terbaring di atas kasur jerami busuk, selimutnya penuh kotoran, sisa daging busuk, sayur, ikan, dan roti basi. Kami juga melihat cangkang tiram dan serangga di sekitarnya.”

Pesan di Dinding Kotor

Menurut laporan surat kabar New Zealand Times tahun 1901, Blanche sempat menulis pesan putus asa di dinding:

“Akankah aku pernah mendapatkan kebebasan kembali, atau harus selamanya terkurung dalam kuburan hidup ini?”

Dia langsung dibawa ke rumah sakit di Paris. Dokter awalnya ragu dia bisa bertahan hidup, tapi Blanche masih sadar dan bahkan berkata betapa indahnya bisa menghirup udara segar lagi.

Sementara itu, sang ibu, Louise, yang kala itu berusia 75 tahun, duduk tenang di meja kerja dan langsung ditangkap.

Ia mengaku telah mengurung putrinya sendiri.

Mengapa Blanche Dikurung?

Menurut pengakuan Louise, semuanya dimulai pada suatu malam tahun 1876, ketika Blanche mencoba masuk ke rumah tanpa ketahuan.

Tapi ibu dan saudaranya sudah menunggunya. Mereka kemudian menguncinya di loteng agar ia memutuskan hubungannya dengan seorang pria miskin — seorang pengacara tanpa harta dan bukan dari keluarga aristokrat.

Louise mengancam Blanche akan tetap dikurung sampai dia mau tunduk.

Tapi Blanche keras kepala, dan ibunya lebih keras lagi.

Bahkan setelah kekasih Blanche meninggal pada 1885, ibunya tetap tak membebaskannya.

Kalimat Terakhir Sang Ibu

Setelah penangkapannya, Louise meninggal karena serangan jantung di rumah sakit penjara hanya 15 hari kemudian.

Beberapa laporan menyebutkan kerumunan marah berkumpul di luar rumah mereka karena geram atas kekejamannya. Kata-kata terakhir Louise adalah:

“Ah, ma pauvre Blanche” (Oh, Blanche malangku).

Sementara itu, Marcel, saudara Blanche, diadili karena membantu mengurung saudaranya.

Ia dijatuhi hukuman 15 bulan penjara, tapi kemudian dibebaskan setelah mengajukan banding.

Pengadilan menyatakan bahwa meski ia seorang sarjana hukum, ia tidak punya kapasitas mental untuk membebaskan adiknya.

Siapa yang Menyelamatkan Blanche?

Hingga kini, identitas penulis surat misterius itu belum terungkap.

Ada dugaan bahwa surat itu ditulis oleh mantan tentara yang menjalin hubungan dengan pembantu keluarga dan tidak setia pada keluarga Monnier.

Tanpa surat itu, Blanche mungkin tak akan pernah ditemukan.

Kisah Blanche Monnier tetap membingungkan dan menyedihkan. Banyak bagian kisahnya yang kabur karena laporan media kala itu seringkali bias dan tidak lengkap.

Namun ceritanya kembali dikenal luas lewat buku La Séquestrée de Poitiers karya André Gide tahun 1930, meskipun tokoh-tokohnya diganti namanya.

Belum ada film Netflix yang mengangkat kisah ini, namun beberapa dokumenter dan buku telah membahas penderitaan Blanche.

Meski tak semua detail bisa dipastikan kebenarannya, satu hal yang jelas: Blanche Monnier menunjukkan ketabahan luar biasa menghadapi penderitaan selama 25 tahun.

Ceritanya adalah pengingat akan kekejaman yang bisa terjadi di balik dinding rumah yang tampak biasa, dan betapa pentingnya memperjuangkan hak dan suara mereka yang terbungkam.

Sumber: newsner

 

Related News
Recent News
image
Trending Bahasa Gaul hingga Makian Marak di Ruang Publik, SUMBU TENGAH Soroti Perubahan Bahasa Indonesia
by Adrian Jasman2025-07-29 16:17:34

Forum SUMBU TENGAH Bahas Fenomena Bahasa di Era Digital dan Gen Z

image
Trending Usai Nathalie Holscher Minta Maaf soal Video Parodi Hamil, Ternyata Ini Balasan Erika Carlina...
by April2025-07-26 11:59:15

Erika Carlina memberikan respon usai Nathalie Holscher menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.