AVNMEDIA.ID -  Schneider Electric berhasil mencatatkan namanya dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dengan menyelenggarakan pelatihan instalatur listrik bersertifikat terbesar di Indonesia.

Lebih dari 7.800 peserta dari lebih 15 asosiasi dan komunitas instalatur listrik mengikuti pelatihan instalasi kelistrikan hunian yang dilaksanakan serentak di 10 kota besar di Tanah Air.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Listrik Aman yang digagas Schneider Electric sebagai upaya edukasi keselamatan kelistrikan di rumah tinggal.

Pelatihan ini juga mendukung program pemerintah dalam percepatan pembangunan 3 juta rumah layak huni yang harus memenuhi standar instalasi listrik aman, andal, dan sesuai regulasi nasional.

Pelatihan berlangsung secara hybrid (daring dan luring) di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Semarang, Makassar, Bali, Pekanbaru, dan Kalimantan Timur.

Rekor MURI yang diraih untuk kategori “Pelatihan Instalatur Listrik dengan Peserta Terbanyak” ini sekaligus menegaskan komitmen Schneider Electric dalam meningkatkan kompetensi teknis instalatur sebagai garda terdepan keselamatan kelistrikan.

Data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran DKI Jakarta mengungkap bahwa lebih dari 60 persen kebakaran bangunan dipicu oleh masalah kelistrikan.

Oleh sebab itu, penggunaan perangkat proteksi arus sisa (GPAS) atau RCCB (Residual Current Circuit Breaker) sangat penting untuk mencegah risiko sengatan listrik dan kebakaran.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menekankan pentingnya penerapan GPAS sebagai alat pengaman utama instalasi listrik rumah tangga. Pemerintah berupaya mensosialisasikan perangkat ini secara masif untuk mengurangi kecelakaan dan kerugian materi akibat risiko kelistrikan.

Martin Setiawan, President Director Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste, menegaskan bahwa keselamatan kelistrikan harus dimulai dari instalasi yang tepat dan sesuai standar. Melalui pelatihan ini, Schneider Electric ingin memastikan instalatur listrik memahami fungsi penting GPAS dalam melindungi nyawa dan aset masyarakat.

Menurut Andre Purwandono dari MURI, pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan bukti kolaborasi antar sektor dalam memperkuat edukasi keselamatan kelistrikan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.

Produk proteksi GPAS Domae dari Schneider Electric hadir dalam dua varian sensitivitas, yakni 30 mA untuk perlindungan terhadap sengatan listrik dan 300 mA untuk mencegah kebakaran akibat arus bocor, sangat ideal untuk penggunaan di rumah dan apartemen. (jas)