Rincian Outfit Tasya Farasya Hadiri Sidang Cerai dengan Ahmad Assegaf, Tembus Rp3 Miliar
Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf Sidang Cerai

FASHION - Outfit Tasya Farasya Hadiri Sidang Cerai Pakai Outfit Tembus Rp3 Miliar (Foto: Instagram @whattasyafarasyawear)
AVNMEDIA.ID - Pernikahan selebgram Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf yang telah bertahan tujuh tahun kini tengah menghadapi ujian berat.
Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf menjalani sidang perdana perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Rabu, 24 September 2025.
Proses hukum ini bergulir setelah Tasya Farasya resmi mendaftarkan gugatan cerainya lewat e-court pada 12 September 2025.
Datang Sidang Cerai Pakai Outfit Rp3 M
Tasya Farasya menyita perhatian publik bukan hanya karena kabar perceraiannya yang tengah bergulir, tetapi juga lewat penampilan mewahnya saat menghadiri sidang cerai.
Dalam momen tersebut, akun Intagram @whattasyafarasyawear membagikan unggahan Tasya Farasya tampil elegan dengan setelan kuning pastel dari brand Ganni yang terdiri dari Summer Suiting Cropped Blazer seharga Rp5,5 juta dan Summer Suiting Pleated Straight Trousers Rp4,5 juta.
Tasya Farasya memadukannya dengan heels hitam dari Fendi Colibrì seharga Rp16,6 juta, serta tas ikonik Hermès Birkin 30 Himalaya Niloticus Crocodile yang harganya fantastis, mencapai Rp2,95 miliar.
Tak berhenti di situ, Tasya Farasya juga terlihat mengenakan jam tangan Bvlgari Serpenti Tubogas Watch bernilai Rp338 juta, yang semakin menegaskan aura glamor di tengah proses hukum yang tengah ia jalani.
Total keseluruhan outfit yang Tasya Farasya kenakan saat menghadiri sidang cerai tersebut ditaksir menembus Rp3 triliun lebih.

Meski tengah menghadapi masa sulit dalam rumah tangganya, Tasya Farasya seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya tetap tegar, anggun, dan berkelas.
Kehadiran Tasya Farasya dengan busana mewah di ruang sidang pun langsung menuai sorotan publik dan menjadi bahan pembicaraan hangat di media sosial.
Pilihan Outfit Punya Makna Tersendiri
Busana yang dipilih Tasya Farasya saat sidang cerainya ternyata menyimpan cerita tersendiri di baliknya.
Tasya Farasya tampil dalam setelan jas kuning pastel rancangan Ganni, dipadukan dengan sepatu heels hitam elegan dari Fendi.
Lewat unggahan di Instagram, Tasya Farasya menulis caption singkat namun penuh arti.
“Wrapped in yellow once more” katanya.
Seakan mengulang kenangan, di hari akad pernikahannya tahun 2018 silam, Tasya Farasya juga mengenakan kebaya kuning.
Bedanya, kali ini warna yang sama hadir bukan di momen bahagia, melainkan di tengah perpisahan.
Pilihan fashion Tasya Farasya seolah menjadi bahasa tersendiri.
Bukan hanya soal gaya, tapi juga simbol kebebasan dan pernyataan diri.
Dunia mode pernah mengenang “revenge dress” ikonik Putri Diana, gaun hitam yang ia kenakan usai berpisah dari Pangeran Charles.
Kini, publik Tanah Air melihat gaung serupa lewat sosok Tasya Farasya, yang melangkah dengan outfit kuning di ruang sidang perceraiannya.
Nikah 7 Hari 7 Malam
Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf pernah mengikat janji suci pada 17 Februari 2018 dalam pernikahan megah yang bak kisah putri dan pangeran dari negeri dongeng.
Pernikahan tersebut berlangsung meriah selama tujuh hari tujuh malam.
Dari pernikahan itu, keduanya telah dikaruniai sepasang buah hati yang menggemaskan.
Namun, pesta impian dan pasangan idaman ternyata bukan jaminan langgengnya sebuah rumah tangga.
Tepat pada 12 September 2025, Tasya Farasya resmi melayangkan gugatan cerai terhadap Ahmad.
Pertanyaannya, apa yang sebenarnya membuat rumah tangga Tasya Farasya berakhir? Simak fakta-faktanya beriku ini.
Fakta-Fakta Perceraian Tasya Farasya
1. Dugaan Penggelapan Dana Sejak 2021
Kuasa hukum Tasya Farasya, M. Fattah Riphat, mengungkap bahwa perceraian kliennya tak lepas dari persoalan bisnis dan kepercayaan finansial.
Ahmad Assegaf, yang tak lain adalah suami Tasya Farasya, diduga melakukan penggelapan dana perusahaan yang mereka kelola bersama.
“Berkaitan dengan dugaan itu, kami juga menempuh langkah hukum. Somasi telah kami layangkan terhadap mantan suami Ibu Tasya, dan kita lihat nanti bagaimana prosesnya berjalan,” jelas Fattah.
Ahmad Assegaf sendiri sebelumnya menduduki posisi penting sebagai Chief Financial Officer (CFO) di perusahaan Tasya Farasya.
Kuasa hukum lain, Sangun Ragahdo, menambahkan bahwa kepercayaan dalam mengelola keuangan sudah diberikan sejak 2021.
Namun, justru dari tahun itulah dugaan penggelapan mulai terjadi.
2. Hasil Mediasi Masih Buntu
Terkait jalannya persidangan, Ragahdo menjelaskan bahwa sidang perdana masih berfokus pada pemberkasan sekaligus proses mediasi.
Sayangnya, hasil mediasi belum menghasilkan kesepakatan penuh.
“Kalau sebagian kecil, ada yang disepakati. Tapi terkait pokok perkara, tetap deadlock. Artinya, tidak bisa dirujuk kembali. Sidang lanjutan dijadwalkan pada 8 Oktober 2025,” ungkapnya.
3. Sudah Bercerai Secara Agama
Ragahdo juga menuturkan bahwa perpisahan secara agama sebenarnya sudah terjadi sebelum gugatan resmi diajukan ke pengadilan.
“Sejak 10 September, Bu Tasya sudah ditalak secara agama oleh pihak tergugat,” katanya.
4. Nafkah Simbolis Rp100 Perak
Tasya Farasya melalui kuasa hukumnya hanya menuntut nafkah sebesar Rp100 per bulan dari Ahmad.
“Karena selama menikah Tasya tidak pernah menerima nafkah, maka kami ajukan angka Rp100 ini sebagai bentuk kewajiban mantan suami terhadap anak-anak,” ujar Ragahdo.
5. Sakit Hati Hingga Depresi
Fattah menegaskan bahwa inti permasalahan ada pada kepercayaan yang dikhianati.
Tasya Farasya merasa sangat terpukul, karena urusan keuangan pribadi hingga bisnis yang selama ini dipercayakan pada suaminya justru berujung dugaan penggelapan.
“Sakit hatinya luar biasa. Apalagi ini soal kepercayaan besar yang ternyata berujung kekecewaan. Tapi ingat, semua masih sebatas dugaan, bukti-bukti sedang terus kami kumpulkan,” jelasnya.
Di hadapan media, Tasya Farasya juga mengaku sedang menjalani terapi depresi karena sulit tidur akibat tekanan masalah rumah tangganya.
“Doain ya, betul saya lagi terapi. Semoga sehat terus, saya juga takut kalau sampai drop,” ucap Tasya.
6. Perceraian Fokus pada Kepercayaan dan Pertengkaran
Menurut Ragahdo, alasan utama Tasya Farasya menggugat cerai adalah konflik yang tak kunjung selesai dan perasaan dikhianati.
“Inti gugatan kami adalah masalah trust. Klien kami merasa ada indikasi penggelapan dengan nominal yang besar. Tapi sesungguhnya bukan soal jumlahnya, melainkan soal kepercayaan yang dilanggar,” terangnya.
Ia menambahkan, berapapun nilai yang diduga digelapkan, baik miliaran maupun hanya jutaan, tetap tak bisa menghapus luka akibat pengkhianatan.
“Bagi Bu Tasya, ini tentang rasa kecewa yang mendalam, bukan sekadar angka,” tegasnya.
(apr)