Nessie Judge Dikecam Publik Jepang Usai Pajang Foto Junko Furuta untuk Dekorasi Konten

Nessi Judge Dikritik Publik Jepang

KONTROVERSI - Nessie Judge dikecam usai pajang foto Junko Furuta dalam konten bertema horor/ Foto: Kolase by AVNMEDIA

AVNMEDIA.ID - YouTuber asal Indonesia, Nessie Judge, tengah menjadi sorotan publik internasional setelah videonya menuai kecaman di Jepang setelah memasang foto Junko Furuta sebagai dekorasi ruangan.

Dalam unggahan konten terbarunya, Nessie Judge dianggap tidak sensitif karena menampilkan foto korban kasus penculikan dan pembunuhan brutal asal Jepang Junko Furuta.

Tindakan Nessie Judge tersebut dinilai melecehkan memori korban Junko Furuta dan menyinggung banyak pihak. 

Kasus Nessie Judge ini pun memicu perdebatan luas mengenai batas etika dan tanggung jawab kreator dalam pembuatan konten hiburan. 

Kronologi Kejadian: Foto Junko Furuta Jadi Latar Konten Horor

Kontroversi foto Junko Furuta di konten Nessie Judge picu reaksi publik Jepang/ Foto: X (@wannyan329_)

CAPTION FOTO: Kontroversi foto Junko Furuta di konten Nessie Judge picu reaksi publik Jepang/ Foto: X (@wannyan329_)

Kasus ini bermula dari unggahan Nessie Judge pada awal November 2025 melalui kanal YouTube-nya. 

Dalam video berjudul #NERROR Cerita Pengalaman HORROR! yang merupakan kolaborasi dengan grup K-Pop NCT Dream terdapat sebuah foto Junko Furuta yang terpajang di latar belakang studio.

Foto tersebut kemudian diketahui sebagai potret Junko Furuta, siswi SMA Jepang yang menjadi korban penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan keji pada 1988. 

Tragedi Junko Furuta merupakan salah satu kasus kriminal paling terkenal di Jepang karena tingkat kekejaman pelakunya yang ekstrem.

Konten itu semula dimaksudkan untuk memperingati momen Halloween, namun publik Jepang menilai tindakan tersebut tidak pantas dan tidak memiliki empati kepada Junko Furuta.

Foto korban Junko Furuta kejahatan dijadikan dekorasi dalam acara bertema horor dianggap melecehkan memori korban dan keluarganya.

Foto Junko Furuta yang berada di studio Nessie Judge ternyata tidak hanya muncul saat kolaborasinya dengan NCT Dream, tetapi juga telah terlihat dalam beberapa konten sebelumnya.

Reaksi Keras dari Netizen Jepang dan Indonesia

Tak lama setelah konten tersebut diunggah, netizen Jepang membanjiri platform X (Twitter) dengan kritik tajam. 

Banyak yang menilai Nessie Judge tidak memiliki empati dan memperlakukan tragedi nyata Junko Furuta sebagai bahan hiburan. 

Salah satu komentar viral berbunyi, “Foto Junko Furuta yang matanya dihitamkan dan dijadikan dekorasi untuk episode Halloween itu sangat menjijikkan dan tidak manusiawi.”

Kemarahan publik Jepang bahkan membuat nama Nessie Judge sempat menjadi trending topic di platform X Jepang.

Sementara itu, di Indonesia, publik juga terbelah, sebagian warganet menyayangkan tindakan Nessie Judge karena dianggap merugikan citra kreator Indonesia di mata dunia. 

Namun, ada pula yang menilai kontroversi Nessie Judge tersebut sebagai kesalahan, mungkin terjadi tanpa sengaja, dan perlu disikapi dengan klarifikasi terbuka, bukan perundungan daring. 

Nessie Judge Minta Maaf dan Turunkan Video

Menanggapi badai kritik tersebut atas kontroversi itu, Nessie Judge akhirnya angkat bicara lewat unggahan di media sosial. 

Nessie Judge mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas foto Junko Furuta.

“Saya telah mendengar dan memahami kekhawatiran kalian. Apa yang kami anggap sebagai bentuk penghormatan ternyata dianggap sebagai tindakan yang tidak peka. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tulis Nessie Judge dalam pernyataannya.

Nessie Judge juga menjelaskan bahwa penggunaan foto Junko Furuta tersebut tidak dimaksudkan untuk menyinggung siapa pun, melainkan bagian dari segmen konten bertema true crime yang banyak diminta penonton.

Meski begitu, Nessie Judge mengaku menyesal karena tidak meneliti konteks foto Junko Furuta secara mendalam sebelum digunakan.

Video kolaborasi Nessie Judge dengan NCT Dream itu kini telah dihapus sementara dari kanal YouTube-nya untuk proses pengeditan ulang.

Mengapa Kasus Ini Sangat Sensitif di Jepang

Kasus Junko Furuta merupakan tragedi yang membekas dalam ingatan masyarakat Jepang.

Junko Furuta, seorang remaja 17 tahun, diculik, disiksa selama 44 hari, dan dibunuh secara keji oleh sekelompok remaja laki-laki di tahun 1988.

Media Jepang jarang membahas kasus Junko Furuta ini secara terbuka karena dianggap terlalu traumatis.

Oleh sebab itu, menampilkan foto korban Junko Furuta di media publik sebagai konten, apalagi dalam konteks hiburan, dianggap pelanggaran terhadap norma empati dan penghormatan terhadap korban kekerasan.

Sensitivitas budaya terhadap sebuah kasus salah satunya kasus Junko Furuta juga menjadi titik penting yang luput dari perhatian tim produksi Nessie Judge agar tidak menjadi kontroversi.

Insiden ini menjadi contoh nyata bahwa konten yang dibuat untuk audiens Indonesia bisa saja menyinggung masyarakat di negara lain jika tidak mempertimbangkan konteks global apalagi Nessie Judge yang tengah berkolaborasi dengan artis global

Kesimpulan

Kasus Nessie Judge yang menampilkan foto Junko Furuta dalam kontennya menegaskan pentingnya riset dan empati sebelum mengangkat kisah nyata ke dalam tayangan digital.

Kontroversi Nessie Judge ini menjadi pengingat bahwa batas antara hiburan dan ketidaksensitifan sangat tipis di era kreator global. 

Melalui insiden Nessie Judge ini, diharapkan para konten kreator lebih berhati-hati dalam membuat konten agar tidak terjerat kontroversi serupa. (naf)

Related News
Recent News
image
Trending Ranam Banua: Teater yang Menghidupkan Kembali Jiwa Hutan Kalimantan
by Tim Advertorial dan Bisnis2025-11-07 10:26:34

Ranam Banua hadir di Samarinda, pertunjukan seni yang memadukan pesan alam dan budaya Kalimantan.

image
Trending Muncul Kabar Benarkah Na Daehoon dan Julia Prastini Mau Cerai? Jule Disebut Sempat Nolak
by April2025-11-04 17:41:34

Rumor mengenai gugatan cerai yang diajukan Na Daehoon kembali memanaskan suasana.