Merancang Masa Depan Jakarta: Pandangan Monash University Indonesia tentang Kota Berkelanjutan

JAKARTA - Potret Kota Jakarta/ Unsplash
AVNMEDIA.ID - Jakarta, yang telah memasuki usia ke-489 tahun, kini terus berkembang sebagai kota global dengan pembangunan masif di berbagai sektor.
Namun, kepadatan penduduk mendorong arah pembangunan secara vertikal.
Menurut Dr. Alyas Widita, Assistant Professor Urban Design di Monash University Indonesia, pembangunan ini seringkali tidak disertai dengan perencanaan lingkungan yang memadai.
Dampaknya pun kompleks: banjir yang berulang, konsumsi energi yang tinggi akibat minimnya gedung bersertifikat hijau, dan berkurangnya ruang terbuka hijau yang berkontribusi pada penurunan kesehatan mental warga.
Merancang Kota dengan Fokus pada Manusia dan Lingkungan
Sebagai pakar yang menyandang gelar doktor di bidang City and Regional Planning dari AS, Dr. Widita menekankan pentingnya pendekatan yang publik-sentris dan berorientasi pada keberlanjutan.
Menurutnya, pembenahan sistem drainase, efisiensi energi bangunan, dan peningkatan ruang hijau adalah prioritas mendesak dalam redesain Jakarta.
Monash University Indonesia melalui Fakultas Urban Design hadir untuk menjawab tantangan ini dengan mencetak talenta perancang kota yang mampu memahami relasi antara ruang, iklim, dan manusia.
“Masa depan kota tidak hanya soal bangunan, tapi soal keberpihakan pada manusia dan alam,” ujar Dr. Widita.
