Matahari Pertahankan Profitabilitas di Tengah Tantangan Belanja Konsumen Tahun 2024

Kinerja Keuangan Matahari di 2024/ HO
AVNMEDIA.ID – Matahari Department Store Tbk (kode saham: LPPF) telah merilis laporan keuangan tahun fiskal 2024 yang berakhir pada 31 Desember.
Meskipun menghadapi perlambatan belanja konsumen, perusahaan tetap mampu mempertahankan profitabilitas dengan berbagai strategi bisnis yang adaptif.
Matahari mencatat total penjualan sebesar Rp 12,3 triliun, mengalami penurunan sebesar 2,0% dibandingkan tahun sebelumnya. Same-store sales growth (SSSG) juga menurun sebesar 1,7% akibat lemahnya konsumsi, terutama saat musim Lebaran dan kuartal keempat.
Namun, margin kotor meningkat menjadi 34,6% dibandingkan 34,2% di tahun sebelumnya, yang didorong oleh strategi pengelolaan produk yang lebih efektif.
Sementara itu, EBITDA tercatat sebesar Rp 1,4 triliun, mengalami sedikit penurunan sebesar 0,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, laba bersih mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 22,5%, mencapai Rp 828 miliar.

Sepanjang 2024, Matahari upayakan untuk memperkuat portofolio produknya dengan memperkenalkan merek eksklusif yang ditujukan untuk konsumen muda dan modern. Merek SUKO telah berkembang pesat dengan ekspansi ke 79 gerai, sementara ZES—merek eksklusif terbaru—resmi diluncurkan pada kuartal keempat 2024 untuk menarik perhatian pelanggan yang sadar akan tren mode.
Selain itu, Matahari melakukan optimalisasi gerai dengan menutup 13 gerai yang berkinerja kurang baik, yang berdampak positif pada EBITDA sebesar Rp 13 miliar.
Di sektor e-commerce, perusahaan memperluas jangkauan produknya dengan menggandeng lebih banyak mitra konsinyasi, yang kini menyumbang 41% dari total bisnis konsinyasi Matahari.
Menghadapi kondisi ekonomi yang dinamis, Matahari akan terus mengimplementasikan strategi bisnis yang fleksibel. Rencana ke depan mencakup ekspansi koleksi merek eksklusif, eksplorasi kategori baru seperti perlengkapan rumah tangga, serta pengembangan gerai khusus untuk SUKO dan ZES.
Perusahaan juga akan merasionalisasi jumlah gerai yang kurang menguntungkan dan merenovasi gerai kategori A yang memiliki potensi strategis.
Dari sisi efisiensi, Matahari akan meninjau kembali biaya operasional, termasuk sewa dan tenaga kerja, guna menjaga profitabilitas. Monish Mansukhani, CEO Matahari, menyatakan, “Meski konsumsi masyarakat kelas menengah mengalami perlambatan, hasil yang kami capai di 2024 mencerminkan komitmen kami terhadap keberlanjutan profitabilitas. Kami akan terus memperkuat strategi bisnis guna memastikan pertumbuhan jangka panjang.” (jas)