Kolaborasi Kemendikdasmen x Canva: Ubah Cara Guru Mengajar di Era Digital
BERDIRI - Kolaborasi Kemendikdasmen x Canva: Ubah Cara Guru Mengajar di Era Digital. Sejak kerja sama pertama dimulai pada 2022, Canva dan Kemendikdasmen telah menjangkau lebih dari 6,7 juta guru dan murid di seluruh Indonesia/ HO to Avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi memperpanjang kerja sama dengan Canva, platform desain visual global, untuk mempercepat transformasi pembelajaran digital di seluruh Indonesia.
Kolaborasi ini bertujuan menghadirkan cara belajar yang lebih kreatif, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Lewat akses gratis ke Canva for Education, jutaan guru dan murid kini bisa berkreasi, berkolaborasi, dan belajar dengan bantuan teknologi berbasis AI yang mudah digunakan.
Lanjutan Kerja Sama Menuju Pendidikan Digital dari Sabang sampai Merauke
Sejak kerja sama pertama dimulai pada 2022, Canva dan Kemendikdasmen telah menjangkau lebih dari 6,7 juta guru dan murid di seluruh Indonesia.
Tahun ini, kolaborasi tersebut kembali diperkuat lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperluas dampak hingga ke pelosok negeri.
Dalam tiga tahun ke depan, kedua pihak menargetkan percepatan adopsi digital di dunia pendidikan — dari kelas tradisional di pedesaan hingga sekolah modern di kota besar — agar semua siswa mendapat kesempatan belajar yang setara dan bermakna.
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan digitalisasi pendidikan sebagai salah satu dari empat prioritas utama kabinetnya.
Kreativitas dan Teknologi Jadi Kunci Pendidikan Masa Depan
Kemitraan dengan Canva bukan sekadar soal akses teknologi, tapi juga tentang membangun budaya belajar yang kreatif dan kolaboratif.
Melalui Canva for Education, guru bisa menghemat waktu dalam menyiapkan materi ajar, sementara siswa dapat mengekspresikan ide mereka secara visual — dari membuat poster hingga presentasi interaktif.
“Kerja sama ini bertujuan membuka potensi dalam skala besar di Indonesia,” ujar Megan Townes, Pimpinan Regional Canva Pendidikan untuk Asia Pasifik dan Jepang.
“Dengan alat yang tepat, guru bisa menginspirasi kreativitas di kelas, dan murid bisa belajar dengan lebih percaya diri. Dampaknya terasa hingga ke luar ruang kelas," lanjutnya.
Dengan dukungan fitur AI dan ribuan template siap pakai, Canva membantu menciptakan ruang belajar yang menyenangkan dan inklusif.
Kini, lebih dari 2,7 juta guru di Indonesia aktif menggunakan Canva untuk membuat pelajaran yang menarik dan mudah dipahami.
Konferensi Pendidikan: Merayakan Inovasi dan Guru Hebat Indonesia
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, Canva dan Kemendikdasmen juga menggelar “Konferensi Pendidikan dan Gelar Karya: Guru Hebat, Indonesia Cerdas” di Plaza Insan Berprestasi, Jakarta.
Acara ini menjadi wadah apresiasi bagi para guru yang berperan penting dalam transformasi digital pendidikan Indonesia.
Dalam konferensi ini, pembuat kebijakan, akademisi, dan pendidik berdiskusi soal strategi, kebijakan, dan inovasi pembelajaran digital.
Selain itu, Guru Duta Canva juga memamerkan proyek-proyek kelas kreatif hasil kolaborasi mereka, menunjukkan dampak nyata Canva di ruang belajar.
Indonesia, Pasar Pendidikan Terbesar Canva di Asia
Dengan pertumbuhan pesat adopsi digital, Indonesia kini menjadi pasar pendidikan terbesar Canva di Asia, sekaligus peringkat ketiga terbesar di dunia.
Sejak awal kolaborasi, lebih dari 300 juta desain edukatif telah dibuat di ruang-ruang kelas Indonesia melalui Canva for Education.
Secara global, Canva saat ini mendukung lebih dari 100 juta guru dan siswa aktif setiap bulan, memperkuat posisinya sebagai mitra utama dalam dunia pendidikan digital.
Menuju Pendidikan yang Setara dan Kreatif untuk Semua
Kerja sama antara Kemendikdasmen dan Canva menjadi contoh nyata bagaimana teknologi bisa mempercepat pemerataan pendidikan di Indonesia.
Dengan menggabungkan kreativitas, kolaborasi, dan teknologi berbasis AI, kolaborasi ini membuka peluang baru bagi jutaan siswa untuk belajar lebih relevan, kreatif, dan siap bersaing di ekonomi global. (jas)



