Kisah Miris Kreator Squid Game, 10 Tahun Ditolak Studio Film hingga Harus Gadai Laptop untuk Bertahan Hidup

Kolase potret kreator Squid Game, Hwang Dong-hyuk dan Squid Game/ kolase oleh avnmedia.id

AVNMEDIA.ID - Squid Game dari Netflix menjadi serial yang paling banyak ditonton di platform tersebut dan berhasil mencatatkan rekor pendapatan yang signifikan mencapai $900 juta.

DI balik kesuksesan Squid Game, tak bisa lepas dari nama sang kreatornya, Hwang Dong-hyuk.

Meski demikian, sebelum bisa sukses, ternyata ada banyak kisah sedih Hwang Dong-hyuk sebelum akhirnya Squid Game menjadi salah satu fenomena di industri perfilaman global.

Tak banyak yang tahu, Hwang Dong-hyuk pernah mengalami banyak penolakan hingga kesulitan keuangan selama lebih dari satu dekade sebelum acara tersebut meraih kesuksesan besar.

Parahnya, di satu titik, Hwang Dong-hyuk bahkan menjual laptopnya seharga $675 untuk memenuhi kebutuhan hidup, serta mewujudkan ambisinya dalam mengurus Squid Game.

Squid Game bermula dari naskah Hwang Dong-hyuk di tahun 2009.

Di tahun itulah dia pertama kali membuat konsep cerita Squid Game.

Sejak 2009 hingga 2019 itulah Hwang Dong-hyuk berjuang agar ide konsep cerota original itu bisa diterima oleh studio-studi film.

Selama sepuluh tahun, studio, investor, dan aktor berulang kali menolaknya.

Tumbuh di distrik kelas pekerja Ssangmun-dong di Seoul, Hwang Dong-hyuk menyaksikan sendiri ketimpangan yang parah dalam masyarakat Korea Selatan.

Ia melihat teman-teman dan tetangganya terlilit utang, putus asa mencari jalan keluar. Pengalaman-pengalaman ini menjadi dasar Squid Game.

Tokoh utama serial ini, Seong Gi-hun, mencerminkan perjuangan Hwang sendiri, sementara Cho Sang-woo melambangkan tekanan sosial yang sangat besar yang dirasakan Hwang selama ia belajar di Universitas Nasional Seoul.

Meskipun narasinya sangat pribadi dan relevan secara sosial, upaya awal Hwang untuk mengajukan naskah disambut dengan skeptisisme.

Ketika awal menjajakan konsep cerita Squid Game, banyak Studio menyebutnya "terlalu aneh" dan terlalu rumit.

Dalam sebuah wawancara dengan RadioTimes, Hwang berbagi bahwa investor meragukan kelayakan komersial proyek tersebut, yang membuat pendanaan dan pemilihan pemain menjadi sangat sulit.

"Saya mengerjakannya selama sekitar satu tahun, tetapi akhirnya harus mengesampingkannya," akunya dilansir dari IndiaTimes.

Hwang membayangkan Squid Game sebagai alegori yang menyentuh tentang masyarakat kapitalis modern, yang menggambarkan persaingan ekstrem dengan cara yang dapat diterima dan mudah dicerna.

"Saya ingin ceritanya mencerminkan perjuangan karakter-karakter di kehidupan nyata yang pernah kita temui," jelasnya. F

ormat permainan bertahan hidup, dengan tantangan-tantangan yang mudah dipahami dan terinspirasi dari masa kanak-kanak, memungkinkan penonton untuk fokus pada drama manusia daripada aturan-aturan yang rumit.

Hingga pada akhirnya di 17 September 2021, Squid Game tayang perdana di Netflix.

Dalam waktu empat minggu, film ini menjadi sensasi global, mengumpulkan 1,65 miliar jam tayang, menduduki peringkat #1 di 94 negara, dan menghasilkan nilai $900 juta dari investasi awal hanya $21,4 juta.

Selain kesuksesan komersialnya, Squid Game berkembang menjadi raksasa budaya, memicu perbincangan tentang ketidaksetaraan, kapitalisme, dan bertahan hidup di dunia yang penuh persaingan.

Kegigihan dan visi Hwang Dong-hyuk mengubah perjalanan selama satu dekade .. (jas)

Related News
Recent News
image
Film Review Squid Game Season 3: Akhir yang Mengecewakan dari Sebuah Cerita yang Awalnya Inovatif
by Irwan2025-06-27 23:56:33

Review Squid Game Season 3: penuh aksi tapi minim makna, ending mengecewakan dari cerita inovatif.

image
Film Drama Korea Terbaru Tayang Juli 2025, Ada Law and the City! Simak Sinopsis Lengkapnya
by Irwan2025-06-26 23:06:11

Lee Jong-Suk dan Moon Ga-Young bintangi Law and the City, drama hukum baru tayang Juli 2025!