Indonesia Mulai Kejar Potensi Wisata Kesehatan, Potensi Cuan Diperkirakan Tembus USD 93,9 Miliar di 2030 

Wisata kesehatan diperkirakan mencapai USD 93,9 miliar pada 2030, menjadikannya salah satu sektor pariwisata dengan pertumbuhan tercepat di dunia/ Pexels

“Perawatan populer di Asia kini tidak hanya sebatas operasi jantung atau kosmetik, tapi juga mencakup perawatan penglihatan seperti LASIK. Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain penting dalam segmen ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberhasilan negara seperti Malaysia menunjukkan bahwa layanan kesehatan, seperti rumah sakit maupun klinik, menjadi faktor utama dalam keputusan wisatawan medis, diikuti oleh kualitas sumber daya manusia dan teknis perawatan.

“Ini menjadi sinyal penting bahwa layanan kesehatan di Indonesia perlu terus meningkatkan aksesibilitas, kenyamanan, dan standar internasional dalam layanan mereka. Di SILC Lasik Center, kami memandang hal ini sebagai peluang strategis untuk menghadirkan layanan kesehatan mata berkelas dunia, serta mendorong standar baru dalam wisata medis nasional. Kami percaya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan unggulan di kawasan ini,” ujarnya.

Selain kualitas layanan dan reputasi fasilitas kesehatan, faktor biaya masih menjadi pertimbangan utama dalam keputusan wisatawan medis. Menurut laporan dari Medical Tourism Association, meskipun aspek kualitas dan kepercayaan mendominasi keputusan pasien, 28,8% responden menyatakan bahwa biaya turut memengaruhi pilihan mereka. Lebih lanjut, 34,6% pasien menyatakan kekhawatiran terhadap biaya tersembunyi, sementara 26,9% lainnya mengaku takut terhadap risiko penipuan dalam sistem pembayaran internasional.

Temuan ini menyoroti pentingnya keterbukaan dan kejelasan harga dalam menarik wisatawan medis mancanegara. Harga yang transparan, komprehensif, dan kompetitif merupakan kunci untuk mengubah ketertarikan menjadi keputusan perjalanan medis.

Dalam konteks ini, SILC Lasik Center menempatkan transparansi biaya dan kejelasan proses sebagai bagian penting dari pengalaman pasien. Seluruh biaya tindakan diinformasikan sejak awal, dengan pendampingan penuh selama proses konsultasi hingga pemulihan, menjadikan pengalaman pasien—baik lokal maupun internasional—terasa aman, jelas, dan profesional.

SILC Lasik Center juga telah melakukan tindakan untuk para pasien dari berbagai negara, seperti Rusia, Australia hingga Prancis. Julien Pham, pasien asal Prancis mengungkapkan, “Saya sudah menderita rabun jauh selama sekitar 20 tahun. Mata saya tidak lagi dapat mentoleransi lensa kontak, jadi saya memilih SILC Lasik Center Jakarta untuk operasi lasik. Semuanya berjalan lancar. Mata saya tadinya agak kabur, tetapi setelah operasi, semuanya jelas. Meski sempat khawatir, rasanya berbeda ketika Anda memiliki seorang dokter profesional yang dapat menjelaskan segalanya,” ujar Julien di kanal Youtube SILC Lasik Center. (jas)

Related News
Recent News
image
Business Penampakan BYD Sealion 06 yang Dijual Versi Hybrid dan EV di China
by Redaksi2025-04-17 17:36:44

Semua model sedan akan dinamai dengan “Seal” dan semua SUV akan dinamai “Sealion.”

image
Business Ini Nih Mobil BYD yang Sudah Dilengkapi Drone Pintar Lingyuan, Terpasang di Atap Kendaraan 
by Redaksi2025-04-17 16:54:37

Tai 3 menjadi model pertama dari seri “Tai Hardcore”, yang merupakan seri kedua dari merek FCB.