Indonesia Fact Checking Summit 2024, Ini Strategi Platform Digital Hadapi Disinformasi Jelang Pilkada

Yos Kusuma, Google News Partner Manager, dalam acara Indonesia Fact Checking Summit 2024 di Jakarta/Foto: YouTube MAFINDO

AVNMEDIA.ID - Acara Indonesia Fact Checking Summit (IFCS) 2024 yang mengangkat tema “Mengatasi Gangguan Informasi, Merawat Ruang Demokrasi” digelar pada hari Kamis (7/11/2024) di Lumire Hotel & Convention Center, Jakarta.

Forum ini mempertemukan berbagai elemen penting, termasuk lembaga pemerintah, platform digital, organisasi periksa fakta dari tingkat lokal hingga regional (ASEAN), jurnalis, akademisi, peneliti, organisasi masyarakat sipil, hingga tokoh-tokoh yang mendukung gerakan Cek Fakta.

Acara ini diadakan untuk membahas tantangan terkait gangguan informasi, yang semakin krusial menjelang kontestasi Pilkada serentak.

Indonesia Fact Checking Summit 2024 diselenggarakan oleh Koalisi Cek Fakta, yang terdiri dari Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), serta didukung oleh Google News Initiative.

Dalam pertemuan ini, para peserta berbagi gagasan dan inovasi tentang cara-cara yang telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengantisipasi persebaran informasi yang tidak benar.

Mengusung slogan “Cek fakta dulu, baru bicara”, acara ini juga menyelenggarakan beberapa sesi, termasuk Talkshow 1 dengan topik "Strategi Menjaga Demokrasi dalam Rangka Mengatasi Gangguan Informasi Menjelang Pilkada di Ruang Digital".

Sesi Talkshow 1 ini dimoderatori oleh Febrina Galuh Permanasari yang mengangkat isu-isu penting terkait disinformasi di ruang digital.

Pada sesi tersebut, Febrina mengajukan pertanyaan penting mengenai upaya platform digital, terutama Google, dalam menghadapi potensi disinformasi di tingkat lokal yang dapat memengaruhi Pilkada.

"Dari persiapan pemilu kemarin, terus kemudian ini dilanjutkan dengan Pilkada, kira-kira apa sih yang platform antisipasi? Karena bisa jadi disinformasinya bersifat sangat lokal dan sifatnya membahayakan karena bisa mendorong konflik atau polarisasi yang lebih luas di daerah," tanya Febrina.

Menanggapi hal tersebut, perwakilan dari Google, yakni Yos Kusuma selaku pihak Google News Partnership menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil dan pemerintah untuk mengantisipasi gangguan informasi.

“Kami sudah bekerja sama dengan banyak pihak, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), KPU, BAWASLU, serta koalisi Cek Fakta. Dari pengalaman sebelumnya, kami terus belajar untuk meningkatkan sistem dan produk kami, seperti Google Search, Google News, Discover, dan lainnya, agar lebih siap dalam menghadapi situasi seperti ini,” jelas Yos Kusuma.

Yos juga menyampaikan bahwa pihaknya, Google, terus berupaya meningkatkan kemampuan dalam mengantisipasi gangguan terhadap informasi dengan melibatkan para pihak internalnya, seperti tim trust and safety, tim public policy, dan lainnya untuk senantiasa berusaha menyempurnakan produk-produk yang dimilikinya tersebut.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dan penerbit berita lokal menjadi kunci dalam memastikan bahwa konten yang disebarkan tetap kredibel dan relevan dengan konteks daerah masing-masing.

“Kami bekerja sama dengan penerbit berita untuk memastikan bahwa informasi yang tampil di platform kami tetap akurat, relevan, dan sesuai dengan konteks lokal. Ini adalah upaya bersama untuk meningkatkan literasi informasi di masyarakat. Jadi, kita tentunya di situ untuk menyempurnakan,” tambahnya.

Acara IFCS 2024 ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menghadapi tantangan disinformasi, khususnya menjelang pemilihan kepala daerah.

Melalui semangat kolaboratif dan komitmen bersama, diharapkan penyebaran informasi yang akurat dapat terjaga dengan ruang demokrasi tetap sehat dan terbuka bagi semua.

Koalisi Cek Fakta berharap agar semua pihak terus bekerja sama untuk memerangi disinformasi dan memastikan bahwa masyarakat dapat memperoleh informasi yang benar dan berguna, terutama menjelang Pilkada serentak yang semakin dekat. (apr)

Related News
Recent News
image
Trending Ironi Kepala Biara Wat Rai Khing: Phra Dharma Wachiranuwat Tersandung Kasus Judi Online 300 Juta Baht
by Adrian Jasman2025-06-16 13:40:41

Kepala Biara Wat Rai Khing ditangkap, diduga selewengkan 300 juta baht untuk judi online.

image
Trending Kini Telah Bangkrut, Ini Daftar Sponsor Raksasa yang Pernah Warnai Jersey Klub Top Dunia
by April2025-06-15 00:32:51

Berikut sponsor-sponsor besar yang dulu pernah merajai jersey klub sepak bola, namun kini telah runtuh.