Tingginya Rujukan dari Luar Daerah, DPRD Minta Layanan RS di Samarinda Ditingkatkan

MENJELASKAN - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti/ IST
AVNMEDIA.ID - Keterbatasan kapasitas layanan rumah sakit di Kota Samarinda kembali menjadi sorotan.
Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya jumlah pasien yang berasal dari luar kota, seperti Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Bontang. Tingginya arus rujukan ini dinilai memperparah kepadatan fasilitas kesehatan di Ibu Kota Kalimantan Timur tersebut.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, mengungkapkan bahwa data dari Dinas Kesehatan menunjukkan kontribusi signifikan dari pasien luar daerah terhadap beban layanan rumah sakit di Samarinda. Banyak dari mereka dirujuk karena rumah sakit di kota ini dinilai memiliki kualitas layanan yang lebih baik dibanding wilayah asal.
“Mereka memilih Samarinda karena dianggap lebih siap secara fasilitas dan sumber daya. Namun di sisi lain, ini membuat kapasitas yang ada menjadi tidak mencukupi,” ujar Sri Puji pada Jumat (23/5/2025).
Ia menambahkan, meskipun jumlah rumah sakit di Kalimantan Timur secara keseluruhan tergolong memadai—baik milik pemerintah maupun swasta—tetapi sistem rujukan antarwilayah belum berjalan secara proporsional, sehingga Samarinda menanggung beban yang cukup besar.
Di tengah kondisi tersebut, pemerintah pusat berencana menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) mulai Juni 2025.