Gelombang Baru Ekonomi Biru Indonesia: Peluang Investasi ESG, Inovasi Laut, dan Perdagangan Regional
FLYER - Dengan dukungan aset karbon biru, teknologi bioteknologi laut, dan akuakultur modern, Indonesia diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Asia Tenggara/ HO to Avnmedia.id
Meski demikian, baru 11,65% lahan budidaya yang digunakan, membuka peluang besar untuk ekspansi dan pengembangan produk hilir bernilai tambah, seperti bioplastik, nutraseutikal, dan pupuk organik.
Bioteknologi laut juga menghadirkan inovasi dalam pengembangan obat-obatan dan material ramah lingkungan, sementara akuakultur berbasis teknologi mendukung ketertelusuran, ketahanan pangan, dan keberlanjutan.
Digitalisasi logistik maritim dan pelabuhan cerdas semakin menegaskan ambisi Indonesia untuk menggabungkan inovasi dengan sektor kelautan tradisional.
Strategi Maritim dan Perdagangan Regional
Posisi geografis Indonesia memungkinkan penguatan jalur perdagangan regional, khususnya melalui Selat Malaka dan jalur timur kepulauan.
Sektor energi terbarukan berbasis laut dan inisiatif pembiayaan blue carbon ASEAN membuat Indonesia semakin strategis di peta perdagangan dan rantai pasok regional.
Dampak ekonomi mulai terasa di komunitas pesisir, dengan peningkatan pendapatan rumah tangga dan produktivitas petani rumput laut sekitar 4,55% pada 2024.



