Dita Gambiro Buka-Bukaan! Intip Rahasia di Balik Set Film SORE: Istri dari Masa Depan yang Terlihat Nyata
Cerita di Balik Set Film SORE: Istri dari Masa Depan

SORE: Istri dari Masa Depan - Tim Produksi Film SORE: Istri dari Masa Depan, yakni Yandy Laurens, Dita Gambiro, Sheila Dara, dan Dion Wiyoko (Foto: Instagram @ditagam)
AVNMEDIA.ID - Di balik tampilan visual yang terasa nyata dalam film SORE: Istri dari Masa Depan (2025), hadir sosok penting bernama Dita Gambiro.
Dita Gambiro memegang peranan sebagai Production Designer sekaligus pemimpin Art Department, yang bertanggung jawab atas rancangan lokasi, properti, hingga nuansa visual yang menyatu dengan alur cerita film karya Yandy Laurens tersebut.
“Sebagai Production Designer, tugasku adalah membuat semuanya terasa natural. Aku gak ingin penonton merasa ini cuma sekadar set yang dibangun,” jelas Dita Gambiro.
Beberapa lokasi dalam film SORE: Istri dari Masa Depan memang diciptakan dari awal, namun semua dirancang agar tampak senyata mungkin di layar.
Menurut Dita Gambiro, desain produksi bukan hanya tentang arsitektur fisik, melainkan juga menyampaikan kepribadian, profesi, hingga latar psikologis dari setiap karakter.
“Terkadang, film gak punya cukup waktu untuk menjelaskan siapa karakter itu. Maka dari itu, ruang bisa bantu menjelaskan siapa dia, apa pekerjaannya, dan bagaimana hidupnya,” tambah Dita Gambiro.
Rumah Jonathan di Kroasia, Perubahan Sebelum dan Sesudah Kedatangan Sore
Rumah karakter Jonathan, yang diperankan oleh Dion Wiyoko, dirancang sedetail mungkin untuk mencerminkan suasana batin sang tokoh.
Menurut Dita Gambiro, sebelum kehadiran Sore (diperankan oleh Sheila Dara), rumah tersebut sengaja ditata seadanya, penuh minuman, alat fotografi, dan tampak seperti tempat tinggal seorang pria yang hidup sendirian.
Namun setelah Sore hadir, berbagai properti mulai dimasukkan untuk menggambarkan peran Sore dalam hidup Jonathan.
“Ada aktivitas baru, seperti memasak atau mencuci. Properti-properti itu secara perlahan membuat rumahnya jadi lebih hidup dan hangat,” ungkap Dita Gambiro, mengutip IDN Times.
Lokasi Kamar Gelap hingga Pasar Buatan, Semua Dibangun dari Nol
Salah satu lokasi film SORE: Istri dari Masa Depan yang menarik perhatian penonton adalah kamar gelap Jonathan.
Ternyata, ruangan itu tidak dibuat di Kroasia, melainkan dibangun di kantor di kawasan Bintaro, Jakarta.
“Sebenarnya bangunan asli terlalu sempit dan awalnya itu kamar mandi. Jadi, aku buat ulang dengan ukuran yang lebih ideal,” tutur Dita Gambiro.
Tak hanya itu, tim produksi film SORE: Istri dari Masa Depan juga membangun pasar dari nol.
Meski pasar yang terlihat dalam film SORE: Istri dari Masa Depan berlokasi di Grožnjan, pada kenyataannya area tersebut hanyalah jalanan sepi dengan gerobak kosong yang biasanya muncul saat musim wisata.
“Kita bikin sendiri pasarnya, dari mulai buah-buahan sampai suasananya,” lanjutnya.
Kamar Sore dan Restoran, Detail Emosional dalam Set Estetik
Dalam salah satu adegan, Sore tampak termenung di kamar flat Marko yang berantakan.
Menurut Dita Gambiro, ruang tersebut merepresentasikan kekacauan emosi Sore.
Namun meski berantakan, semua tetap ditata agar tak mengalihkan perhatian dari karakter.
Tim juga merancang dengan teliti adegan restoran tempat Jonathan terpeleset makanan.
“Meja, taplak, sampai makanan semuanya kita siapkan. Bahkan ada anak tim art yang bikin sup berkali-kali untuk adegan itu,” ucap Dita Gambiro sambil tertawa.
Mengapa Finlandia Dipilih untuk Adegan Pembuka?
Film SORE: Istri dari Masa Depan dibuka dengan lanskap salju di Kemi, Finlandia.
Alih-alih menggunakan efek komputer, Dita Gambiro dan tim memilih lokasi asli.
“Kita riset dulu, dan melihat bahwa pemandangan di sana pas untuk menggambarkan awal perjalanan karakter,” jelasnya.
Properti yang dibawa pun hanya yang esensial, seperti kamera, buku, dan tas.
Ruang kamar di kapal penghancur es juga ditata sesuai hasil riset kondisi asli di sana.
Pameran Jonathan di Jakarta, Terinspirasi dari Foto Dion Wiyoko
Menjelang akhir film SORE: Istri dari Masa Depan, penonton melihat pameran foto milik Jonathan di Jakarta.
Ternyata, karya tersebut terinspirasi langsung dari hasil jepretan Dion Wiyoko selama proses syuting.
“Pas lihat hasilnya, kami merasa ini layak jadi pameran,” ucap Dita Gambiro.
Sutradara Yandy Laurens memberi ide agar Jonathan melihat Sore dari balik instalasi.
Maka Dita Gambiro membuat pameran dengan kain bertumpuk yang menyimbolkan perubahan iklim.
Salah satu karya menampilkan gunung es, lautan, dan bayangan beruang yang mulai memudar, pesan visual tentang perubahan iklim dan kepunahan.
Puncaknya, Dita Gambiro menciptakan karya oval yang menggambarkan matahari terbenam.
“Aku ingin pengunjung merasa seperti sedang melihat langsung sunset dari pantai. Makanya desainnya dibuat megah,” pungkasnya. (apr)