Deretan Artis dan Influencer yang Ditawari Masuk Politik, Iming-iming Ijazah Bisa ‘Diatur’
Prilly hingga Cinta Laura Masuk Daftar

POLITIK - Aurelie Moeremans dan Prilly Latuconsina beserta para artis Indonesia dan influencer ditawari masuk politik (Foto: Instagram @aurelie dan @prillylatuconsina96)
AVNMEDIA.ID - Popularitas dan pengaruh besar di tengah masyarakat membuat sejumlah artis Indonesia hingga influencer kerap jadi incaran partai politik.
Tak sedikit dari artis Indonesia maupun influencer tersebut yang ternyata pernah ditawari kursi strategis di dunia politik, mulai dari anggota legislatif, jabatan di kementerian, hingga posisi penting lainnya.
Menariknya, setiap artis Indonesia ataupun influencer itu punya alasan dan pertimbangan sendiri saat berhadapan dengan tawaran masuk politik tersebut.
Ada artis Indonesia dan influencer yang terkejut dengan iming-iming besar, bahkan ada pula yang blak-blakan mengaku sudah “dipinang” sejak lama untuk terjun ke ranah politik.
Lantas, siapa saja artis Indonesia dan influencer yang telah peroleh tawaran untuk terjun ke dunia politik? Yuk, simak informasinya berikut!
Para Artis Indonesia dan Influencer yang Ditawari Masuk Politik, Iming-Iming Gaji Ratusan Juta hingga Ijazah Bisa "Diatur"
1. Aurelie Moeremans
Aktris Aurelie Moeremans membuat pengakuan mengejutkan lewat sebuah video yang ia unggah di Instagram pada (30/8/2025).
Ia menceritakan bahwa dirinya beberapa kali ditawari untuk terjun ke dunia politik, bahkan sejak tahun 2016, namun selalu menolak.
Dalam narasinya, Aurelie menyebut tawaran pertama datang melalui seorang aktris senior yang menghubungi ibunya.
Saat itu ia diajak bertemu dengan salah satu petinggi partai politik dan langsung ditawari bergabung.
“Pertama kali itu aku ingat tahun 2016 ada seorang aktris senior lah nelfon mamaku, ajak ngopi. Ternyata benar feeling aku, dia ngenalin aku ke bosnya, orang partai, dan aku diajak gabung. Terus aku langsung dikasih tau, per bulannya bisa dapat ratusan juta,” ungkap Aurelie.
Dijadikan Boneka Politik?
Meski diiming-imingi gaji dengan nominal besar, Aurelie merasa tawaran tersebut tidak sesuai dengan dirinya.
Ia diminta hanya mengikuti arahan, hadir di acara-acara, hingga membaca teks yang sudah disiapkan layaknya skrip film.
“Aku kayak boneka doang dong dikasih skrip. Aku ga mau dong,” tegasnya.
Tidak berhenti di situ, tawaran serupa kembali datang beberapa kali. Bahkan yang terakhir disebut Aurelie sebagai yang paling “gong”.
Ia ditawari masuk politik dengan alasan kemampuan bahasa asingnya akan sangat berguna dalam forum internasional.
Tunjukkan Kenyataan Sistem Bobrok
Namun hal yang paling mengejutkan bagi Aurelie adalah adanya janji bahwa pendidikan bisa “diatur”.
“Katanya, kalau aku mau kuliah bisa kok diatur. Nanti aku langsung S2 aja, yang S1-nya udah, ikutin arahan dia aja biar singkat. Aku mikir dong, kuliah aja bisa diatur gitu, apalagi yang lain,” ujarnya.
Pengalaman itu membuat Aurelie semakin yakin untuk menolak terjun ke politik. Ia menilai ada masalah besar dalam sistem yang harus diperbaiki.
“Harapan aku, siapa pun yang dapat penawaran seperti aku dulu, jangan cuma diterima karena uangnya gede. Tapi harus benar-benar karena bisa kasih sesuatu untuk bikin Indonesia lebih baik,” pungkasnya.
2. Nadhira Afifa
Dokter sekaligus influencer Nadhira Afifa membeberkan pengalaman mengejutkan lewat video yang ia unggah di Tiktok @nadhiraafifa_ baru-baru ini (31/8/2025).
Ia mengaku sempat ditawari untuk bergabung dalam dunia politik, tepatnya pada Juni 2023 lalu, melalui seorang staf khusus presiden yang kini sudah naik jabatan menjadi pejabat di kabinet.
Menurut penuturannya, pertemuan itu berlangsung di sebuah restoran kawasan Senayan, Jakarta.
Nadhira menceritakan bahwa sejak awal ia merasa tidak nyaman dengan sikap stafsus tersebut yang dianggap merendahkannya.
“Dia datang sambil merokok, kakinya ngokang-ngokang ke depan. Pokoknya kayak nganggep gue lowly (rendahan) banget,” ucap Nadhira.
Dalam pertemuan itu, Nadhira mendapat tawaran untuk bergabung ke sebuah koalisi yang disebut-sebut sebagai “Indonesia Gempar”, singkatan dari Indonesia Maju bersama Gibran.
Saat itu, isu pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden memang belum muncul ke publik.
“Aku bingung, karena waktu itu belum ada isu Mas Gibran jadi wapres. Aku tanya, maksudnya mau jadi gubernur DKI atau gimana? Jawabannya, ‘ya pokoknya Mas Gibran mau kita tarik ke ibu kota’,” tuturnya.
Dihargai Hanya sebagai Figur Cantik
Yang membuat Nadhira makin kecewa, tawaran tersebut disertai dengan pernyataan yang merendahkan peran dirinya.
Ia hanya dianggap sebagai “perempuan cantik” yang bisa berdiri di belakang Gibran untuk meramaikan kampanye.
“Dia bilang, ya mbak kan fokusnya di kesehatan. Nanti bisa lah bareng sama cewek-cewek cantik lain. Berdiri aja di belakang Mas Gibran sambil dadah-dadah ke daerah. Aku langsung kayak, wow, aku yang sudah belajar susah payah ini hanya dihargai sebagai cewek cantik. Padahal aku nggak pernah branding diri cantik juga,” ungkapnya dengan nada kesal.
Lebih lanjut, Nadhira bahkan disebutkan akan diposisikan bersama sejumlah figur publik lain, termasuk finalis Puteri Indonesia dan juga aktris Aurelie Moeremans yang disebut-sebut untuk bidang berbeda.
Menolak dengan Tegas
Nadhira menyebut pembicaraan yang tidak jelas, gaya komunikasi merendahkan, hingga program yang dianggap “sampah” membuatnya tidak tertarik sama sekali.
“Aku jawab dengan bodoh amat, karena kesel banget. Lalu 4 bulan kemudian baru terjawab, ternyata Mas Gibran mau diusulkan ke MK jadi cawapres. Dari situ aku sambungkan red line-nya,” kata Nadhira.
Setelah melihat daftar kabinet terbaru, Nadhira baru menyadari bahwa orang yang menawarinya saat itu kini sudah menduduki jabatan penting.
Hal ini, menurutnya, menjadi gambaran bagaimana politik di Indonesia bekerja.
“Kalau kalian bantu, pasti akan dibantu juga. Jadi kalau waktu itu aku menerima tawarannya, mungkin sekarang rumahku bukan kayak gini lagi. Udah mewah 150 miliar, tapi harga diri tidak ada,” tegasnya.
Di akhir videonya, Nadhira berpesan kepada anak-anak muda Indonesia agar tetap menjaga integritas dan tidak mudah tergiur dengan tawaran yang hanya menguntungkan segelintir pihak.
3. Nikita Mirzani
Nikita Mirzani, mengungkapkan bahwa dirinya sudah pernah ditawari masuk ke dunia politik sejak lima tahun lalu.
Hal itu ia sampaikan dalam podcast bersama Fadi Iskandar di YouTube yang diunggah pada (14/7/2024).
“Gua udah ditawarin dari 5 tahun yang lalu, udah sempet dipinang, udah nawarin sekian, sekian, sekian. Tapi gua gak mau kayak orang-orang, ya sosok ngerti politik tapi isi otaknya gak ada. Gua gak mau,” kata Nikita.
Ingin Punya Bekal
Menurutnya, jika suatu saat ia terjun ke politik, ia ingin benar-benar paham bidang yang akan digelutinya. Ia menegaskan tidak ingin sekadar duduk di kursi legislatif tanpa bekal pengetahuan.
“Kalau gua misalnya mau masuk MPR, DPR RI, gua mau ke Komisi 4. Ya gua harus belajar dulu tentang Komisi 4, apa isinya,” ujarnya.
Target di Usia 40 Tahun
Nikita menambahkan, dirinya baru akan serius mempertimbangkan masuk politik ketika sudah merasa lebih matang, yakni sekitar usia 40 tahun. Ia mengaku senang berinteraksi dengan masyarakat, mendengarkan keluh kesah, hingga membantu secara langsung.
“Rencana gua nanti pas umur 40 tahunan lah. Gua demen aja gitu ketemu orang banyak, dengerin curhatan-curhatan mereka. Kayak sekarang gua belum masuk politik aja gua udah banyak bantu orang, kadang dengan uang pribadi gua,” jelasnya.
Untuk saat ini, Nikita memilih tetap di luar panggung politik formal.
Namun, ia menegaskan bahwa dirinya sudah berusaha berkontribusi dengan caranya sendiri, termasuk lewat bantuan sosial maupun keterlibatannya di masyarakat.
“Nantilah, kalau gua udah merasa siap,” pungkas Nikita.
4. Nunung
Komedian senior Nunung Srimulat juga mengaku pernah mendapat tawaran untuk terjun ke dunia politik.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam podcast di kanal Youtube Kaesang Pangarep by GK Hebat yang diunggah pada (18/10/2024) bahwa tawaran itu sudah datang sejak beberapa tahun lalu.
“Saya nih kalau ditawarin politik udah dari beberapa tahun yang lalu. Oh, mau ini apa mau ini,” tutur Nunung.
Disebut Cengeng oleh Suami
Nunung mengaku dirinya tidak memiliki keberanian untuk menerima tawaran tersebut. Bahkan sang suami sempat menahannya.
“Itu kata suami saya, ‘Kamu mau, orang kamu tuh baperan cengeng gitu, nanti kalau dihajar kiri kanan, langsung huaaa (nangis),” ungkapnya sambil berkelakar menyontohkan omongan sang suami.
Lebih lanjut, Nunung merasa dirinya tidak cocok berada di panggung politik yang penuh dinamika.
“Belum berani ngomong, nggak usah sok-sok politik kamu,” lanjutnya menirukan omongan suami.
Meski tawaran dunia politik kerap menghampiri sejumlah figur publik tanah air, Nunung memilih tetap fokus di jalur hiburan yang sudah membesarkan namanya.
5. Cinta Laura
Aktris sekaligus aktivis Cinta Laura mengaku sudah beberapa kali ditawari masuk politik sejak lulus kuliah, termasuk menjadi anggota DPR maupun bergabung dengan partai.
Penuturan ini disampaikan Cinta dalam sesi Q&A di Metro TV yang tayang pada (4/6/2023) silam.
Meski begitu, Cinta memilih menunda karena merasa masih butuh lebih banyak pengalaman hidup sebelum benar-benar terjun.
“Aku tidak ingin menjadi pemimpin yang buta, tanpa informasi yang cukup untuk membuat perubahan yang positif,” ujarnya.
Belum Menutup Pintu untuk Politik
Cinta tak menutup kemungkinan akan masuk politik suatu hari nanti, namun untuk sekarang ia ingin menjaga integritas.
“Salah satu filosofi hidup aku adalah berusaha sebaik mungkin untuk tidak menjadi seseorang yang munafik,” tambahnya.
Kecewa dengan Figur Politik
Ia juga mengaku sering kecewa dengan figur politik yang pernah ditemuinya. Menurut Cinta, banyak politisi cerdas dan berpikiran terbuka, namun eksekusi publik mereka berbeda jauh dari pembicaraan pribadi.
“Dari situ aku sadar, oh, ternyata mungkin banyak dari mereka adalah puppets (boneka),” tegasnya.
6. Prilly Latuconsina
Aktris sekaligus pengusaha Prilly Latuconsina mengaku pernah mendapat tawaran untuk masuk ke dunia politik.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Bukan Bintang Biasa yang tayang di Metro TV (31/8/2025).
Dalam acara tersebut, Prilly mendapat pertanyaan apakah ia akan menerima tawaran sebagai wakil gubernur, di mana ia menolaknya.
Kemudian, madir pertanyaan jika tak sebagai wagub, apakah Prilly mau menjadi menteri atau menteri, khususnya di bidang pendidikan.
“Sebenarnya kalau aku menerima tawaran itu, aku tuh nggak melihat posisi apa yang ditawarkan. Karena menurut aku semua posisi bisa memberikan impact. Tapi aku bertanya ke diri sendiri, aku capable atau nggak, aku mampu atau nggak,” ungkap Prilly.
Tanggung Jawab Besar Pejabat Publik
Prilly menegaskan bahwa menjadi pejabat publik bukan perkara mudah. Menurutnya, tanggung jawab seorang pejabat menyangkut kebijakan untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Anggaran itu kan duit rakyat, jadi tanggung jawabnya nggak mudah. Jadi ketika ditawari, aku pasti bertanya, apakah aku mampu ada di posisi itu?” jelasnya.
Pilih Fokus di Pendidikan Lewat Jalur Lain
Untuk saat ini, Prilly mengaku lebih nyaman berkontribusi lewat jalur pendidikan dengan cara lain. Ia merasa bisa lebih bermanfaat menjadi dosen maupun turun langsung ke masyarakat.
“Mungkin aku lebih nyaman bermanfaat di hal lain, seperti dosen atau keliling desa untuk mengajar, daripada langsung ke situ dulu. Karena aku nggak pernah tahu kondisi politik di balik pintu tertutup. Apakah mental aku siap menghadapi itu,” kata Prilly.
Aktris berusia 27 tahun itu menambahkan, ia tidak ingin merugikan masyarakat jika belum siap.
“Aku nggak mau mengecewakan rakyat atau orang-orang yang sudah percaya sama aku,” pungkasnya.
Penutup
Fenomena artis Indonesia dan influencer yang ditawari masuk politik menunjukkan besarnya daya tarik figur publik di mata partai.
Popularitas artis Indonesia hingga influencer dianggap mampu mendongkrak suara, meski tak semua memilih untuk langsung terjun ke dunia politik.
Bagi sebagian artis Indonesia maupun influencer, politik masih menjadi arena yang penuh pertimbangan, mulai dari kesiapan mental, integritas, hingga tanggung jawab besar kepada rakyat. (apr)