DBS Z Visa Platinum Genjot Ekonomi Sirkular Lewat ‘Zustainable Ways Project’, Sisihkan 0,5% Transaksi untuk Program Lingkungan
(Ki-ka) Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya dan Vice President Credit Card Product PT Bank DBS Indonesia Kevin Alvoti pada acara peresmian bank sampah dan peternakan burung puyuh di Ciamis, Rabu (4/12/2025) sebagai bagian dari rangkaian program ‘Zustainable Ways Project’/ HO to Avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - DBS Z Visa Platinum kembali memperkuat posisinya sebagai kartu kredit ramah lingkungan paling progresif di Indonesia.
Melalui ‘Zustainable Ways Project’, Bank DBS Indonesia kini mengubah transaksi harian nasabah menjadi sumber pendanaan untuk program keberlanjutan—mulai dari pengelolaan sampah terpadu hingga pemulihan ekosistem sungai.
Inisiatif ini menjadi langkah lanjutan setelah peluncuran Z Card pada 2024, sekaligus menegaskan ambisi DBS menjadi bank dengan portofolio keberlanjutan paling kuat di kawasan.
Gerakan Kolaboratif: Transaksi Harian Jadi Impact Nyata
DBS menggandeng Duitin, startup pengelolaan sampah digital, untuk memperluas model ekonomi sirkular di tingkat komunitas.
Head of Card and Loan Business PT Bank DBS Indonesia, Ari Lastina, menegaskan bahwa keberlanjutan yang berdampak harus dimulai dari sistem yang bisa direplikasi.
“Kami berinvestasi pada ekosistem yang mampu menumbuhkan ekonomi sirkular. Zustainable Ways Project adalah cara kami mengajak nasabah membawa perubahan dari aktivitas sehari-hari,” jelasnya dalam keterangan pers diterima redaksi Avnmedia.id
Pendekatan ini sejalan dengan visi DBS sebagai “Best Bank for A Better World”, terutama dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.
Ciamis Jadi Pilot Project Pengelolaan Sampah Terintegrasi
Program tahun ini fokus pada pengembangan ekosistem sampah terpadu di Ciamis—wilayah yang memiliki budaya kolaboratif kuat dan bank sampah yang aktif.
Model yang dibangun meliputi:
- Pendirian 1 bank sampah digital baru
- Digitalisasi 3 bank sampah eksisting
- Pembangunan 3 unit peternakan burung puyuh
- Pengolahan sampah organik dengan budidaya maggot BSF
- Penyaluran sampah anorganik menjadi material daur ulang bernilai ekonomis
Skema ini menciptakan lingkaran ekonomi: sampah organik → maggot → pakan puyuh → tambahan pendapatan masyarakat.
Data KLHK 2024 menunjukkan potensi besar sektor ini:
- 20.587 bank sampah beroperasi di Indonesia (+20,2% YoY)
- Mengumpulkan 138,61 ribu ton sampah
- Menciptakan nilai ekonomi Rp10,1 miliar
Artinya, setiap inovasi di level komunitas berpeluang mengalirkan nilai ekonomi berkelanjutan.
Ajak Nasabah Turut Mengurangi Emisi Lewat ‘Zustainable Ways Challenge’
Untuk memperluas partisipasi, DBS meluncurkan program gamifikasi: Zustainable Ways Challenge.
Nasabah cukup:
- Mendaftar melalui aplikasi
Mendaur ulang minimal 5 kg sampah per bulan
Bertransaksi Rp3 juta per bulan
Reward: voucher belanja jutaan rupiah, sekaligus pelaporan dampak lingkungan yang transparan lewat platform Duitin.
Direktur PT Tjatra Yasa Indonesia (Duitin), Adijoyo Prakoso, menegaskan gerakan ini bukan sekadar edukasi.
“Ini lebih dari #GerakanDaurUlang. Ini upaya membangun kebiasaan baru yang memberi manfaat jangka panjang bagi bumi dan masa depan,” ujarnya.
0,5% dari Setiap Transaksi Dialokasikan untuk Pemulihan Ekosistem
Sebagai diferensiasi utama, DBS menyisihkan 0,5% dari seluruh transaksi ritel Z Card (15 Okt – 31 Des 2024) untuk mendanai program lingkungan.
Dana tersebut dipakai untuk:
- Clean-up Sungai Ciliwung & Sungai Bekasi
- Mengumpulkan 300+ kg sampah
- Menanam 60+ pohon
- Melepas 2.000 benih ikan
Bahkan Z Card sendiri dibuat dari bahan plastik daur ulang, memotong limbah 3,18 gram plastik dan 7 gram CO₂ per kartu.
DBS Z Card: Produk Keuangan yang Punya “Return” Sosial dan Lingkungan
Melalui pendekatan Responsible Banking dan Impact Beyond Banking, DBS tidak lagi melihat kartu kredit hanya sebagai produk transaksi, tapi instrumen perubahan perilaku.
Dengan model pendanaan 0,5% transaksi, digitalisasi bank sampah, serta ekosistem peternakan puyuh berbasis maggot, program ini diprediksi:
- meningkatkan partisipasi nasabah
- memperluas ekonomi sirkular berbasis komunitas
- mengurangi beban lingkungan
- mendorong inklusi pendapatan lokal
Z Card kini menjadi simbol gaya hidup finansial modern: lebih cerdas, lebih sadar lingkungan, dan berorientasi dampak. (jas)



