BYD Dapat Hak Tambang di Brasil, Eh Ternyata Ada Perusahaan AS Sudah Bikin Plan untuk Konsesi 

Logo BYD/ BYD

AVNMEDIA.ID - BYD, perusahaan kendaraan listrik (EV) asal Tiongkok, telah memperoleh hak pertambangan di Lembah Jequitinhonha, Brasil, yang kaya akan litium.

Melalui anak perusahaannya, Exploracao Mineral do Brasil, yang didirikan pada Mei 2023 dengan investasi awal sekitar USD 695.000, BYD berhasil mendapatkan hak pertambangan di wilayah tersebut.

Meskipun masih tergolong pemain baru, perusahaan ini mencatatkan keuntungan awal sebesar USD 42.600 pada tahun pertamanya, didorong oleh fluktuasi nilai tukar yang menguntungkan.

Cadangan lithium di wilayah ini ditemukan dalam batuan keras, sehingga dapat diekstraksi menggunakan metode penambangan konvensional.

Namun, proses dari akuisisi hak hingga tahap produksi umumnya memakan waktu bertahun-tahun. Dengan demikian, BYD kemungkinan belum akan mengandalkan pasokan lithium dari Brasil dalam jangka pendek.

Reuters melaporkan bahwa pihak BYD menolak berkomentar terkait hal ini. Meski demikian, dokumen resmi menunjukkan bahwa transaksi tersebut dilakukan pada tahun 2023 oleh anak usaha BYD, Exploracao Mineral do Brasil, yang didirikan khusus untuk tujuan ini pada Mei 2023.

Selain BYD, perusahaan tambang yang terdaftar di bursa AS, Atlas Lithium, juga berencana menambang lithium di area sekitar konsesi yang telah diamankan BYD.

Atlas Lithium Corporation, yang berbasis di Belo Horizonte, Brasil, merupakan perusahaan eksplorasi mineral asal AS yang berfokus pada lithium dan logam penting untuk baterai.

Related News
Recent News
image
Business Discovery Ancol Gelar Fun Run Spesial Menjelang Ulang Tahun ke-11
by Adrian Jasman2025-06-09 21:26:05

Kegiatan ini berlangsung pada Minggu pagi, 8 Juni 2025, dan berhasil mengumpulkan lebih dari 600 peserta yang ambil bagian dalam dua kategori lari, yaitu 5K dan 10K.

image
Business Timeline Donald Trump - Elon Musk: Dari Sahabat Kini Saling Bongkar Bobrok
by Adrian Jasman2025-06-07 11:37:51

Pada 30 Mei 2025, Musk mengundurkan diri dari jabatannya karena berselisih soal rencana pengeluaran besar yang disebut "Big, Beautiful Bill".