Buntut Kasus Kim Sae-ron, Bagaimana Tanda-Tanda Anak Kena Child Grooming? Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Ilustrasi Anak dan Ibu Berpegangan Tangan (Kolase: AVNMEDIA.ID)

AVNMEDIA.ID - Baru-baru ini, kasus meninggalnya Kim Sae-ron semakin memanas dengan adanya dugaan Kim Soo-hyun terlibat dalam praktik child grooming, yang diduga memberikan dampak psikologis negatif pada Kim Sae-ron.

Mengingat Kim Sae-ron baru berusia 15 tahun ketika pertama kali menjalin hubungan dengan Kim Soo-hyun, yang mana mereka berdua telah menjalani hubungan selama enam tahun, yakni dari Kim Sae-ron usia 15 hingga 21 tahun (2015-2021).

Child grooming adalah sebuah metode manipulasi yang digunakan untuk memengaruhi pikiran anak dengan tujuan tertentu, yang sering kali berujung pada eksploitasi dan pelecehan seksual.

Jika dibiarkan, praktik ini dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan fisik dan mental anak.

Proses child grooming terjadi ketika orang dewasa berusaha membangun hubungan yang penuh kepercayaan dan ikatan emosional dengan anak atau remaja, dengan niat untuk memanipulasi, melecehkan, dan mengeksploitasi mereka.

Tindak pelecehan ini bisa terjadi secara langsung atau melalui platform media sosial.

Child grooming merupakan teknik manipulasi yang dilakukan oleh orang dewasa untuk memengaruhi pikiran anak dengan tujuan tertentu, biasanya untuk eksploitasi dan pelecehan seksual.

Jika dibiarkan, dampak dari praktik ini dapat merusak kesehatan fisik dan mental anak.

Proses child grooming dimulai ketika pelaku, yang sering disebut sebagai "predator", berusaha membentuk hubungan kepercayaan dengan anak atau remaja, mengatur cara berpikir mereka agar lebih patuh dan tunduk pada perintah.

Biasanya, pelaku memilih korban yang memiliki kepercayaan diri rendah atau sedang menghadapi masalah keluarga.

Setelah menemukan korban yang sesuai, pelaku akan memosisikan dirinya sebagai sosok yang paling memahami perasaan anak sehingga tercipta kedekatan dan empati.

Pelaku kemudian memberikan perhatian berlebihan, membuat anak merasa istimewa dan perlahan mulai membangun rasa percaya.

Pada titik ini, pelaku akan lebih mudah melakukan pelecehan seksual atau eksploitasi, terutama karena anak merasa tak berdaya melawan orang dewasa.

Pelaku juga dapat mengintimidasi korban atau menakut-nakuti untuk mencegah mereka melapor.

Dalam beberapa kasus, pelaku akan berusaha memisahkan anak dari keluarganya dengan cara meyakinkan anak bahwa mereka lebih memahami anak tersebut dibanding orang tua.

Ini adalah salah satu alasan mengapa orang tua harus selalu waspada terhadap orang-orang yang berinteraksi dengan anak mereka karena pelaku child grooming bisa berasal dari berbagai latar belakang, seperti guru, pejabat, atau pemuka agama yang berkarisma.

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai jika anak Anda kemungkinan menjadi korban child grooming antara lain:

1. Anak sering berhubungan dengan orang dewasa yang jauh lebih tua.

2. Anak selalu membicarakan sosok orang dewasa tersebut.

3. Anak menghabiskan banyak waktu bersama orang dewasa tersebut, hingga melupakan kewajibannya, seperti sering bolos sekolah.

4. Anak jarang bergaul dengan teman-temannya.

5. Anak menerima hadiah yang berlebihan dari orang dewasa yang dekat dengannya.

6. Anak tidak lagi berbagi cerita tentang aktivitas sehari-harinya dengan Anda.

Praktik child grooming dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Beberapa pelaku bahkan mendekati keluarga korban agar perbuatannya tidak mencurigakan.

Anak yang menjadi korban child grooming sering kali merasa harus melakukan apapun untuk menyenangkan pelaku.

Ini dapat berakibat pada berbagai dampak fisik dan mental yang merugikan, seperti:

• Kesulitan tidur (insomnia)

• Gangguan konsentrasi di sekolah

• Kecemasan dan depresi

• Gangguan makan

• Gangguan stres pascatrauma (PTSD)

• Penyakit menular seksual

Selain itu, korban grooming mungkin menunjukkan perubahan perilaku, seperti menarik diri dari orang tua, menjadi mudah marah, atau sensitif jika dilarang mengikuti kemauan pelaku.

Pelaku juga bisa memberikan pengaruh buruk lainnya, seperti menyarankan anak untuk mengonsumsi alkohol atau narkoba, yang dapat merusak masa depan mereka.

Mengenali pelaku child grooming tidaklah mudah karena mereka bisa menjadi orang yang sangat dekat dengan keluarga.

Namun, waspadai jika seseorang menunjukkan perilaku seperti:

• Memberikan hadiah berlebihan kepada anak dan keluarga.

• Menunjukkan minat berlebihan terhadap aktivitas anak.

• Menawarkan bimbingan atau pengasuhan dengan cara yang terkesan tidak wajar.

• Melampaui batasan dalam bersosialisasi, misalnya sering datang ke rumah atau acara keluarga meskipun tidak diundang.

• Melakukan sentuhan fisik yang tidak wajar, seperti mengelus kepala, memeluk, atau memangku anak.

Untuk melindungi anak dari praktik ini, penting untuk mengajarkan mereka tentang batasan sosial dan memberi pemahaman bahwa tidak ada orang dewasa yang berhak menyentuh tubuh mereka secara tidak wajar.

Jika anak mengalami hal yang mencurigakan, dorong mereka untuk menceritakannya kepada Anda dengan tenang dan bijak.

Banyak anak yang tidak sadar bahwa mereka telah menjadi korban child grooming.

Jika anak berani menceritakan pengalaman buruk yang dialaminya, dengarkan dengan penuh perhatian dan beritahukan bahwa mereka telah melakukan hal yang benar dengan berbicara.

Sampaikan bahwa kejadian tersebut bukan kesalahan mereka dan berikan dukungan penuh.

Jangan marahi anak, karena hal ini justru bisa membuat mereka takut untuk berbicara lebih lanjut atau malah merasa kembali dekat dengan pelaku.

Sebaliknya, beri dukungan emosional dan pastikan mereka merasa aman.

Jika perlu, konsultasikan dengan psikolog atau psikiater untuk membantu anak mengatasi trauma yang mungkin ditimbulkan akibat child grooming.

Melalui dukungan yang tepat, anak-anak bisa pulih dan melanjutkan hidup mereka dengan lebih baik. (cin)

Related News
Recent News
image
Trending Iris Wullur Klarifikasi soal Isu Perselingkuhan, Ini Respons Kusuma Anggraini alias Ninik Selaku Istri Sah
by April2025-07-22 18:51:48

Tak lama setelah klarifikasi dari Iris Wullur beredar, Kusuma Anggraini turut memberikan respons.

image
Trending Iris Wullur Buka Suara soal Isu Perselingkuhan dengan Arif Purnama Oktora: Saya Kenal Baru Satu Bulan
by April2025-07-22 17:28:08

Iris Wullur klarifikasi secara langsung melalui sebuah video di akun TikTok miliknya, @iiiiriss0.