Bank DBS Indonesia Perkuat Upaya Cegah Account Takeover Lewat Kampanye “Behind The Scam”
ILUSTRASI - Direktur Kepatuhan Bank DBS Indonesia, Imelda Widjaja, menegaskan bahwa keamanan nasabah menjadi prioritas utama melalui kontrol internal berlapis, pemantauan sistem, dan edukasi berkelanjutan/ HO to Avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - Di tengah meningkatnya aktivitas digital, keamanan akun perbankan menjadi perhatian utama.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rata-rata 822 laporan kejahatan finansial setiap hari—angka yang menegaskan bahwa perlindungan akun bukan lagi opsi, melainkan keharusan.
Salah satu ancaman terbesar adalah Account Takeover (ATO), yaitu upaya kriminal mengambil alih akun digital, mulai dari mobile banking hingga dompet digital.
IMF memproyeksikan total kerugian global akibat kejahatan siber bakal menyentuh USD 23 triliun pada 2027, melonjak 175% dibanding 2022.
Direktur Kepatuhan Bank DBS Indonesia, Imelda Widjaja, menegaskan bahwa keamanan nasabah menjadi prioritas utama melalui kontrol internal berlapis, pemantauan sistem, dan edukasi berkelanjutan.
Bank terus memperkuat standar keamanan demi memberi rasa aman dalam setiap transaksi.
"Melalui penguatan kontrol internal, pemantauan berlapis, serta edukasi berkelanjutan kepada nasabah, kami memastikan standar keamanan yang selalu berada di level tertinggi," katanya dalam keterangan diterima redaksi Avnmedia.id, Rabu (19/11/2025).
Cara Praktis Hindari Account Takeover
DBS mendorong nasabah untuk memadukan teknologi dan kebiasaan digital yang aman.
Beberapa langkah penting yang bisa diterapkan:
1. Aktifkan Two-Factor Authentication (2FA)
Lapisan keamanan tambahan yang menjaga akun tetap terkunci meski kata sandi bocor.
2. Gunakan Kata Sandi Kuat dan Unik
Campuran huruf, angka, dan simbol. Gunakan password manager agar mudah mengelola.
3. Manfaatkan Biometrik
Sidik jari dan face ID lebih sulit dipalsukan dan memberi perlindungan ekstra.
4. Hati-Hati dengan Tautan Mencurigakan
Modus phishing makin rapi. Selalu pastikan URL berasal dari sumber resmi.
5. Jangan Bagikan Data Pribadi
OTP, password, dan PIN tidak pernah diminta oleh pihak bank dalam kondisi apa pun.
6. Waspada Saat Pakai Wi-Fi Publik
Gunakan VPN untuk menjaga koneksi tetap terenkripsi.
7. Terapkan Aturan “10–2”
Luangkan 10 menit untuk berpikir dan konsultasi ke dua orang tepercaya sebelum merespons pesan mendesak.
8. Pastikan Info dari Kanal Resmi
Cek ulang nomor atau email sebelum memercayai pesan terkait transaksi.
Kontak resmi DBS:
- Nasabah digibank: 0804 1500 327
- Nasabah Treasures & TPC: 1500 327
“Behind The Scam”: Edukasi Anti-Penipuan yang Relevan untuk Generasi Digital
Diluncurkan sejak 2024, kampanye “Behind The Scam” menjadi salah satu inisiatif edukasi digital andalan Bank DBS Indonesia.
Kampanye ini tidak hanya menyajikan informasi, tetapi menghadirkannya lewat pendekatan interaktif dan menyenangkan.
Konten edukasi disajikan melalui:
- video edutainment tentang modus penipuan terbaru,
- tips cepat menghindari jebakan digital,
- tutorial cara melapor,
- kuis, polling, hingga mini games di Instagram Reels.
Pendekatan ini sukses menjangkau generasi muda, termasuk millennials dan Gen Z, yang aktif menggunakan platform digital.
Imelda Widjaja menegaskan bahwa “Behind The Scam” dirancang untuk mendorong nasabah lebih paham risiko digital sekaligus membangun kebiasaan aman dalam bertransaksi.
Kampanye ini juga selaras dengan visi “Live more, Bank less” yang menempatkan keamanan sebagai fondasi pengalaman perbankan digital. (jas)



