AVNMEDIA.ID -  Polres Kutai Kartanegara secara resmi meluncurkan aplikasi layanan digital Pantau BPKB Etam pada Jumat (4/7/2025), dalam sebuah acara yang digelar di Taman Pedestrian Tanjong.

Peresmian ini dipimpin langsung oleh Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, dan disambut antusias oleh masyarakat serta jajaran pemerintah daerah.

Peluncuran aplikasi ini menjadi langkah konkret dalam upaya meningkatkan kemudahan akses informasi pelayanan kepolisian, khususnya terkait pengurusan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

Melalui aplikasi berbasis daring ini, warga bisa memantau secara real-time progres dokumen BPKB mereka, tanpa harus datang langsung ke kantor pelayanan Samsat atau Polres.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Polres Kukar. Aplikasi ini merupakan bentuk nyata kemajuan pelayanan publik, sangat membantu masyarakat kami di Kukar,” ujar Bupati Aulia dalam sambutannya.

Dengan adanya layanan ini, Aulia berharap warga tidak lagi harus bolak-balik hanya untuk menanyakan status BPKB mereka.

Cukup dengan mengakses situs resmi aplikasi, masyarakat bisa melihat secara langsung tahapan dan perkembangan dokumen mereka.

“Hemat waktu, hemat tenaga. Cukup dari rumah, semua bisa dipantau,” tambahnya.

Pemkab Kukar juga berencana mendorong sosialisasi aplikasi ini hingga ke pelosok desa melalui kolaborasi dengan perangkat daerah. Aulia bahkan menyebut bahwa aplikasi ini cocok disinergikan dengan program internet desa yang tengah digalakkan oleh Pemkab.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Kukar IPTU Ahmad Fandoli mengungkapkan bahwa Pantau BPKB Etam merupakan layanan digital pertama di Indonesia yang memungkinkan masyarakat melacak langsung proses dokumen BPKB secara online selama 24 jam penuh.

Layanan ini mencakup beberapa jenis pengurusan seperti Rubah Bentuk, Ganti Warna (Rubentina), hingga mutasi masuk kendaraan.

Semua informasi dapat diakses tanpa perlu menghubungi petugas, sehingga proses menjadi lebih transparan dan cepat.

“Kalau sebelumnya harus lewat petugas atau admin, sekarang warga bisa cek sendiri kapan saja, bahkan tengah malam,” jelas Fandoli.

Meski demikian, ia mengakui penyebaran informasi layanan ini masih menjadi tantangan, terutama di wilayah terpencil.

Untuk mengatasinya, Polres Kukar membuka ruang kolaborasi dengan para Bhabinkamtibmas agar edukasi terkait penggunaan aplikasi bisa merata hingga ke tingkat desa.

Fandoli berharap inovasi ini tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga dapat menjadi contoh nasional dalam transformasi pelayanan berbasis digital di lingkungan kepolisian.

“Semoga ini bisa menjadi role model untuk daerah lain. Kukar bisa jadi pelopor,” tutupnya. (adv)