AVNMEDIA.ID - Pasar mobil listrik kelas premium semakin panas setelah kemunculan Xiaomi SU7 Ultra, sedan listrik perdana dari raksasa teknologi asal Tiongkok.

Tak tanggung-tanggung, SU7 Ultra langsung mengincar kompetitor kelas atas seperti Tesla Model S Plaid dan Porsche Taycan Turbo GT, dua nama besar yang telah lama mendominasi segmen mobil listrik performa tinggi.

Tapi seberapa tangguh SU7 Ultra jika disandingkan dengan keduanya?

Performa dan Akselerasi: Xiaomi Gila-Gilaan!

Xiaomi SU7 Ultra hadir dengan motor ganda bertenaga 664 hp dan torsi mencapai 838 Nm.

Hasilnya? Mobil ini mampu melesat dari 0 ke 100 km/jam hanya dalam 2,78 detik, dengan kecepatan maksimal 265 km/jam.

Angka ini memang masih sedikit di bawah Tesla Model S Plaid yang menyentuh 2,1 detik untuk akselerasi 0-100 km/jam dan top speed 322 km/jam, berkat setup tri-motor dengan total tenaga lebih dari 1.020 hp.

Namun SU7 Ultra menyalip Taycan Turbo GT yang meskipun punya tenaga lebih besar—1.019 hp—hanya mencatat akselerasi 2,3 detik, dan top speed 290 km/jam.

Dalam konteks harga dan positioning, Xiaomi menawarkan performa yang sangat impresif untuk mobil di kelas debutannya.

EV TESLA - Tesla Model S Plaid/ dolliqromona

Jarak Tempuh dan Pengisian Daya: SU7 Ultra Lebih Praktis

Soal daya jelajah, Model S Plaid masih memimpin dengan 695 km (WLTP). Namun Xiaomi SU7 Ultra tidak tertinggal jauh dengan 630 km (CLTC), sedangkan Taycan Turbo GT tertinggal di angka 554 km.

Meski begitu, keunggulan SU7 Ultra justru ada di pengisian daya ultra-cepat—mengisi dari 10% ke 80% hanya dalam 11 menit berkat sistem 800V dan kemampuan fast charging 410 kW.

Sebagai perbandingan, Tesla Model S Plaid hanya mendukung 250 kW, dengan waktu isi ulang sekitar 20 menit, sedangkan Taycan Turbo GT punya kemampuan 320 kW, dengan durasi isi ulang sekitar 18 menit. Dari segi efisiensi waktu pengisian, Xiaomi jelas unggul.

PORSCHE - Porsche Taycan Turbo GT/ hdcarwallpapers

Fitur Teknologi dan Interior

SU7 Ultra dirancang sebagai mobil pintar berbasis ekosistem Xiaomi, lengkap dengan integrasi MIUI, layar sentuh besar, teknologi ADAS (Advanced Driver Assistance Systems), serta kemampuan untuk terkoneksi dengan perangkat rumah pintar Xiaomi lainnya.

Tesla Model S tetap unggul dalam fitur otonom melalui sistem Autopilot dan Full Self Driving (FSD) (opsional), namun UI-nya mulai terlihat kurang segar dibandingkan tampilan antarmuka Xiaomi yang lebih modern. Sementara Taycan mengandalkan kemewahan dan sistem infotainment khas Porsche, tetapi lebih konservatif secara digitalisasi.

Harga dan Ketersediaan

Inilah faktor pembeda paling mengejutkan. Xiaomi SU7 Ultra dibanderol mulai dari 529.900 yuan, atau sekitar Rp1,15 miliar, menjadikannya sedan performa tinggi paling terjangkau di kelasnya. Tesla Model S Plaid dijual sekitar US$ 90.000 (Rp 1,4 miliar), sementara Porsche Taycan Turbo GT dipasarkan di atas US$ 200.000 (Rp 3,2 miliar).

Saat ini, Xiaomi SU7 Ultra baru tersedia di pasar Tiongkok dan telah menerima puluhan ribu pre-order. Tesla dan Porsche telah lama bermain di pasar global termasuk Indonesia, namun belum ada kabar resmi apakah SU7 Ultra akan dijual secara global, termasuk di Tanah Air.

Dari sini, bisa diambil kesimpulan, Xiaomi SU7 Ultra muncul sebagai penantang serius dalam dunia mobil listrik berperforma tinggi.

Meski baru memulai, mobil ini mampu menyodorkan kombinasi kecepatan, efisiensi daya, teknologi modern, dan harga yang sangat kompetitif. Tesla Model S Plaid tetap unggul dalam performa dan jangkauan, sedangkan Porsche Taycan Turbo GT menonjolkan kemewahan dan presisi khas Jerman. Namun Xiaomi hadir membawa revolusi: teknologi canggih tak harus mahal.

Jika Xiaomi sukses menghadirkan SU7 Ultra secara global, pasar mobil listrik premium harus bersiap menghadapi persaingan baru yang lebih sengit dan dinamis.(jas)