Surya Sahetapy Alami Diskriminasi Layanan Ojek Online, Kenali Sosoknya Lebih Dekat!

Tangkapan Layar, isi chat Surya Sahetapy bersama Ojek Online/ Foto: IG: suryasahetapy

AVNMEDIA.ID - Surya Sahetapy, putra dari penyanyi Dewi Yull dan aktor Ray Sahetapy, baru-baru ini mengalami diskriminasi saat menggunakan layanan ojek online di Indonesia.

Sebagai penyandang tuli yang berkomunikasi melalui bahasa isyarat dan teks, Surya Sahetapy kecewa setelah pengemudi ojek online membatalkan pesanannya dengan alasan tidak biasa mengangkut "orang cacat".

Insiden ini menyoroti pentingnya edukasi masyarakat mengenai penyandang disabilitas, terutama mereka yang menggunakan bahasa isyarat.

Kejadian bermula ketika Surya Sahetapy memesan ojek online dan memberi tahu pengemudi bahwa ia menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi.

Namun, pengemudi tersebut menolak dan membatalkan pesanan dengan alasan yang merendahkan.

“Maaf saya cancel. Saya nggak biasa bawa orang cacat,” tulis pengemudi dalam pesan yang diterima Surya Sahetapy.

Merasa terdiskriminasi, Surya Sahetapy membagikan pengalamannya di media sosial dan meminta agar perusahaan ojek online meningkatkan pemahaman terhadap pengguna bahasa isyarat.

Tangkapan Layar, isi chat Surya Sahetapy bersama Ojek Online/ Foto: IG: suryasahetapy

Surya Sahetapy juga mengajak perusahaan untuk menonaktifkan fitur telepon bagi pengguna yang memiliki keterbatasan pendengaran dan memberikan edukasi kepada pengemudi mengenai inklusi dan pemahaman terhadap penyandang disabilitas.

“Kami normal, hanya beda bahasa dan budaya,” tulisnya.

Pihak penyedia layanan ojek online kemudian menghubungi Surya Sahetapy untuk meminta maaf dan berjanji akan memperbaiki sistem pelatihan bagi pengemudi mereka.

Surya Sahetapy juga dikenal sebagai seorang aktivis, penerjemah, dan aktor. Berikut adalah sedikit informasi mengenai latar belakang dan prestasi Surya Sahetapy.

Surya Sahetapy, lahir 21 Desember 1993 di Jakarta, adalah seorang aktivis, penerjemah, dan aktor.

Anak ketiga dari pasangan Dewi Yull dan Ray Sahetapy ini divonis tuli sejak usia dua tahun.

Surya Sahetapy menempuh pendidikan di Institut Teknologi Rochester (RIT), AS, meraih gelar Associate of Science di bidang Bahasa Isyarat dan Studi Tuli pada 2019 dengan predikat Cum Laude, lalu Bachelor of Science di Studi Internasional pada 2021 dengan predikat Magna Cum Laude.

Saat ini, Surya Sahetapy sedang menyelesaikan program Master of Science di bidang Pendidikan Sekunder untuk Siswa Tuli dan Hard of Hearing di RIT.

Selain prestasi akademis, Surya Sahetapy aktif dalam kegiatan sosial dan organisasi.

Surya Sahetapy pernah menjadi staf khusus kepresidenan Indonesia pada 2018 dan mendirikan yayasan Handai Tuli pada tahun yang sama untuk memajukan kesetaraan bagi masyarakat Tuli di Indonesia.

Dalam dunia hiburan, Surya Sahetapy membintangi film Sebuah Lagu Untuk Tuhan (2015) dan Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara (2016), serta tampil dalam serial web Indonesia Biner (2022). (naf)

Related News
Recent News
image
Entertainment Samarinda Book Party Rayakan Satu Tahun Membumikan Budaya Baca
by Redaksi2025-04-28 10:51:38

Rahman menyadari satu tahun masih langkah awal. Namun, menurutnya, ini sudah jadi bukti bahwa semangat literasi masih berdenyut di hati warga Samarinda.

image
Entertainment Banjir Spekulasi Warganet, Saaih Halilintar Punya Rumah Sultan atau Cuma Untuk Konten? Penjual Akhirnya Buka Suara
by Redaksi2025-03-27 16:34:06

Banyak warganet meragukan kepemilikan hunian itu, menduga Saaih Halilintar hanya membuat konten. Namun, penjual rumah akhirnya buka suara.