Sosok Lauren Sanchez, Janda Anak Tiga yang Bakal Dinikahi Orang Terkaya di Dunia Jeff Bezos

Potret Jeff Bezos dan Lauren Sanchez/ kolase avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - Pendiri Amazon Jeff Bezos yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia dilaporkan akan segera menikahi tunangannya, Lauren Sanchez.
Laporan dari media selebriti Page Six, keduanya, Jeff Bezos dan Lauren Sanchez telah menyebarkan undangan pernikahan mereka yang akan digelar musim panas tahun 2025.
Mereka diketahui sudah berkencan sejak 2019 lalu.
Jeff Bezos yang kini berusia 61 tahun telah bercerai dengan MacKenzie Scott, sementara Lauren Sanchez (55) juga telah berpisah dengan Patrick Whitesell, mantan suami yang merupakan seorang agen Hollywood.
Di pernikahan sebelumnya itu, Lauren Sanchez sudah memiliki tiga anak.
Lantas, siapa sebenarnya tunangan Jeff Bezos itu? Berikut kami berikan rangkuman sosok Lauren Sanchez:
Tidak banyak yang tahu bahwa ia berasal dari latar belakang yang sederhana.
Lahir di Albuquerque, New Mexico, pada tahun 1969, Sanchez pernah mengatakan kepada The Hollywood Reporter tentang masa kecilnya, “Kami berasal dari nol. Dulu saya tidur di belakang mobil nenek saya saat dia pergi membersihkan rumah. Saya beruntung bisa memiliki karier.”
Proyek terbarunya yang banyak disorot adalah memimpin ekspedisi luar angkasa khusus perempuan menggunakan salah satu roket Blue Origin milik Bezos.
Menurut siaran pers, misi ini bertujuan untuk "menantang perspektif mereka tentang Bumi, memberdayakan mereka untuk membagikan kisah mereka sendiri, serta menciptakan dampak jangka panjang yang akan menginspirasi generasi mendatang."
Sanchez mengungkapkan daftar kru terkenal yang akan ikut serta, termasuk Katy Perry, Gayle King, Amanda Nguyen, Aisha Bowe, dan Kerianne Flynn.

Setelah lulus dari University of Southern California, Lauren Sanchez pindah ke Phoenix, Arizona, untuk bekerja sebagai pembawa berita lokal sebelum akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai pembawa acara nasional di program Extra.
Mengacu pada warisan Meksiko-Amerikanya, Page Six melaporkan bahwa Sanchez pernah berkata kepada Extra, “Ketika saya pertama kali menjadi reporter, saya melakukannya karena saya tidak melihat ada orang lain yang terlihat seperti saya.”
Sanchez juga sempat menjadi pembawa acara musim pertama So You Think You Can Dance di Fox, tetapi menurut laporan kontroversial (yang kemudian dibantah), ia digantikan karena sedang hamil.
Di Los Angeles, Sanchez menjadi sosok yang dikenal luas ketika ia menjadi co-host acara Good Day LA dari 2011 hingga 2017.
Selain itu, ia memiliki daftar panjang peran layar sebagai penyiar berita dalam berbagai film, termasuk The Day After Tomorrow, Ted 2, dan We Bought A Zoo.
Sanchez mungkin dikenal sebagai calon astronaut, tetapi yang tidak banyak diketahui adalah bahwa penerbangan sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak kecil.
Menurut The Hollywood Reporter, ayahnya, Ray Sanchez, adalah seorang instruktur penerbangan dan mekanik yang membantu merakit kembali pesawat. Ia mengatakan, “Saya selalu berada di hanggar saat tumbuh besar, tetapi tidak tahu apa-apa tentang penerbangan.”
Awalnya, Sanchez bercita-cita menjadi pramugari, tetapi menurut Daily Mail, ia ditolak ketika melamar pekerjaan sebagai pramugari karena dianggap kelebihan berat badan—padahal beratnya hanya 121 pon (sekitar 55 kg).
Namun, akhirnya ia mulai belajar menerbangkan pesawat saat masih menjadi penyiar berita, memperoleh lisensi pilotnya pada 2011, dan kemudian tertarik untuk menerbangkan helikopter.
Setelah mendapatkan lisensi helikopternya, Sanchez mendirikan Black Ops Aviation, yang menurut The Wall Street Journal, adalah perusahaan produksi film udara pertama yang dimiliki dan dioperasikan oleh perempuan.
Dengan pemahamannya tentang penerbangan, perusahaannya mengkhususkan diri dalam sinematografi udara. Ia pernah menjadi konsultan dalam film perang Dunkirk karya Christopher Nolan pada 2017 serta bekerja sama dengan sutradara Twilight, Catherine Hardwicke, untuk film Miss Bala (2019).
Dalam wawancara dengan The Hollywood Reporter pada 2017, Sanchez mengatakan bahwa industri penerbangan “didominasi oleh laki-laki.” Ia menambahkan, “Tetapi tidak ada yang bersifat fisik dalam menerbangkan helikopter. Anda bisa setinggi 155 cm atau 193 cm. Tidak ada alasan mengapa lebih banyak perempuan tidak ada di bidang ini.” Ia bahkan merasa lebih nyaman berada di udara dibandingkan di darat, mengatakan, “Saya ingin berada di helikopter sepanjang waktu. Hidup bisa sangat kacau dengan banyak hal yang terjadi. Saat lepas landas, Anda berada dalam ruang energi yang tidak dimiliki orang lain. Itu menenangkan. Saat saya di atas sana, saya merasa sepenuhnya puas. Saya seperti, ‘Di sinilah saya seharusnya berada.’”
Menariknya, Jeff Bezos, yang juga seorang pilot helikopter, akhirnya mempekerjakan perusahaannya untuk merekam peluncuran roket Blue Origin.
Menurut The Wall Street Journal, romansa mereka mulai berkembang saat melakukan penerbangan helikopter bersama. (jas)