Sistem Digital SPMB belum Dipahami Warga, DPRD Samarinda Minta Edukasi dan Pengawasan

DPRD SAMARINDA - Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie/ Foto: HO
AVNMEDIA.ID - Banyak orang tua di Samarinda masih mengalami kebingungan dalam memahami sistem Seleksi Peserta Didik Baru (SPMB) berbasis digital untuk tahun ajaran 2025/2026.
Hal ini memperlihatkan bahwa implementasi sistem digital belum sepenuhnya menyentuh kesiapan warga, terutama di kalangan masyarakat bawah.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menilai perubahan skema ini memerlukan pendampingan dan edukasi yang menyeluruh.
Ia menegaskan bahwa tanpa penyebaran informasi yang merata, sistem secanggih apapun tak akan efektif diterapkan.
“Kalau banyak orang tua masih bingung cara daftar, artinya sosialisasinya belum menjangkau mereka secara optimal,” ujar Novan.
Saat ini, seluruh proses pendaftaran SPMB dilakukan secara online dan terintegrasi langsung dengan sistem dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak hambatan seperti keterbatasan perangkat teknologi, akses internet yang tidak stabil, serta rendahnya literasi digital di sejumlah wilayah.
Novan menyebut bahwa pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan saluran informasi umum untuk menjangkau masyarakat, melainkan harus turun langsung memberikan penjelasan.
“Jangan hanya nunggu warga datang bertanya. Harus ada upaya mendekatkan informasi ke mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut, anggota DPRD Samarinda itu juga menyinggung pentingnya pengawasan terhadap seluruh jalur penerimaan peserta didik, khususnya jalur prestasi yang rentan disalahgunakan.
Ia menekankan bahwa ketidakterbukaan dalam proses seleksi bisa menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap sistem SPMB digital yang sedang berjalan.
“Kalau proses seleksi tidak dijaga sejak awal, masyarakat bisa kehilangan keyakinan pada sistem yang ada,” tutupnya. (adv)