SCG Melalui PT Semen Jawa: Mengubah Sampah Menjadi Peluang Ekonomi Sirkular
Tujuan mencapai Net Zero pada 2050.
SCG, melalui PT Semen Jawa, menegaskan komitmen dalam mendukung target nasional pengelolaan sampah melalui partisipasi pada acara ASEAN Solid Waste Congress 2025 Indonesia/ HO to Avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - Indonesia terus menyoroti pentingnya pengelolaan sampah sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbulan sampah nasional pada 2023 mencapai 56,63 juta ton, namun hanya sekitar 39,01 persen atau 22,09 juta ton yang dikelola secara layak.
Pemerintah menargetkan pengelolaan sampah nasional mencapai 51,2 persen pada 2025, sebagai langkah menuju pengelolaan 100 persen pada 2029 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Fokus utama RPJMN adalah perubahan perilaku, penguatan tata kelola persampahan, serta peningkatan pengumpulan dan pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) maupun lokasi pengolahan residu.
SCG Hadir dengan Terobosan Inovatif di ASEAN Solid Waste Congress 2025
SCG, melalui anak perusahaannya PT Semen Jawa, menegaskan komitmennya mendukung target nasional pengelolaan sampah dengan berpartisipasi dalam ASEAN Solid Waste Congress 2025 di Tangerang Selatan.
Perusahaan memaparkan inovasi pemanfaatan Alternative Fuel/Alternative Raw Material (AF/AR), yang memungkinkan sampah diubah menjadi bahan bakar alternatif sekaligus substitusi bahan baku produksi semen.
Salah satu terobosan terbaru adalah teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Cimenteng, Sukabumi, yang mengolah Municipal Solid Waste (MSW) menjadi bahan bakar bernilai tinggi.
Peramas Wajananawat, President Director PT Semen Jawa & PT Tambang Semen Sukabumi, menekankan, bahwa pengelolaan sampah tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga mendukung efisiensi biaya dan mendorong terbentuknya ekonomi sirkular.
AF/AR: Solusi Nyata untuk Pengurangan Emisi
SCG menargetkan penurunan emisi bersih CO₂ sebesar 25 persen pada 2030, dengan tujuan mencapai Net Zero pada 2050.
Langkah ini didukung oleh berbagai inovasi:
- Alternative Fuel: Mengubah sampah masyarakat terpilih menjadi sumber energi alternatif.
- Alternative Raw Material: Mengoptimalkan material sampah, termasuk terak besi, fly ash, gipsum, dan material B3/non-B3 yang mengandung mineral seperti kalsium, silika, alumina, dan besi.
- Refuse-Derived Fuel (RDF): Mengonversi sampah menjadi bahan bakar terbarukan melalui teknologi mutakhir.
“Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di sistem RDF dan 113 tahun di industri infrastruktur, SCG optimistis menghadirkan inovasi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Peramas dalam keterangan diterima redaksi Avnmedia.id, Selasa (28/10/2025).
Dorong Kesadaran Lingkungan Melalui Edukasi dan Kolaborasi
SCG juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat melalui program sosial dan kolaborasi.
Salah satu inisiatif unggulan adalah SCG Mentari (Menjaga Alam Tetap Lestari), yang fokus pada pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Sejak 2023, program ini telah meliputi:
- Sekolah Generasi Mentari
- Komunitas SCG Mentari Warrior
- Pemilahan Sampah dari Rumah
Hingga kini, SCG Mentari berhasil mengumpulkan lebih dari 3.878,7 kg sampah rumah tangga dan meningkatkan kesadaran lingkungan lebih dari 1.000 warga di tiga desa Sukabumi.
Selain itu, SCG kembali menjalankan program SCG Sharing the Dream pada 2025, menyalurkan beasiswa kepada 427 pelajar di seluruh Indonesia, sekaligus membuka peluang pengembangan keterampilan dan proyek komunitas yang berdampak positif bagi masyarakat. (jas)



