AVNMEDIA.ID -  Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) bersama NalaGenetics resmi membuka Klinik Genomik IHC RSPP di Gedung Graha RSPP Lantai 11 pada 4 Desember 2025.

Klinik ini menjadi salah satu rumah sakit rujukan nasional pertama yang mengintegrasikan pemeriksaan genomik, konsultasi klinis, dan layanan pencegahan berbasis data genetik dalam satu sistem terpadu, mendukung layanan kesehatan presisi di Indonesia.

Klinik Genomik untuk Menangani Penyakit Tidak Menular

Peresmian ini dilakukan di tengah meningkatnya kasus penyakit tidak menular di Indonesia, termasuk penyakit jantung, kanker, dan gangguan metabolik.

Data nasional menunjukkan prevalensi penyakit jantung sebesar 1,5% dari total populasi, sementara kanker payudara mencatat 66.271 kasus baru setiap tahun, dengan lebih dari 70% pasien mengalami keterlambatan deteksi dini.

Klinik Genomik IHC RSPP hadir sebagai jawaban untuk pendekatan pencegahan dan pengobatan berbasis risiko genetik individual.

Secara global, layanan kesehatan berbasis genomik sudah diterapkan di Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris untuk skrining kanker, pemilihan terapi presisi, dan pencegahan penyakit berbasis populasi.

Di Indonesia, integrasi layanan genomik di rumah sakit rujukan nasional masih terbatas, dengan kurang dari lima rumah sakit yang memiliki layanan serupa.

Transformasi Layanan Kesehatan Presisi

Levana Sani, CEO NalaGenetics, menjelaskan bahwa klinik ini dibangun dari kebutuhan di lapangan.

"Banyak pasien datang dengan keluhan spesifik, namun konsultasi genetik mengungkap risiko lain seperti penyakit jantung atau riwayat kanker keluarga. Tanpa layanan terintegrasi, proses ini sering terfragmentasi," ujarnya. 

Direktur RSPP, dr. Henny Veirawati, menambahkan, “Respons terhadap pengobatan, pola hidup, dan risiko penyakit sangat dipengaruhi oleh variasi genetik tiap individu. Klinik ini menghadirkan layanan yang benar-benar berbasis kebutuhan pasien, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan klinis.”

Dampak Klinis dan Operasional

Layanan genomik di RSPP kini dapat dimanfaatkan oleh berbagai bidang medis, termasuk onkologi, kardiologi, psikiatri, gizi klinik, penyakit dalam, pediatri, serta kulit dan kelamin.

Contohnya, dr. Endah Ronawulan SpKJ, psikiater RSPP, menyebutkan pasien yang sebelumnya mengalami trial and error dalam pemilihan obat psikiatri kini menemukan terapi yang lebih tepat melalui pemeriksaan farmakogenomik, menunjukkan efektivitas pengobatan meningkat dan risiko efek samping berkurang.

Hingga akhir 2025, lebih dari 2.000 pasien telah menjalani pemeriksaan genomik melalui NalaGenetics, mayoritas terkait penyakit jantung, onkologi, dan gangguan metabolik.

Klinik ini menargetkan 360 pasien per tahun, dengan hasil pemeriksaan terintegrasi dalam sistem rekam medis rumah sakit untuk mendukung kontinuitas perawatan.

“Kami melihat kolaborasi dengan Pertamedika IHC sebagai langkah strategis untuk memperluas akses layanan kesehatan berbasis teknologi dan personalisasi. Banyak rumah sakit kini menjadikan RSPP sebagai contoh kesiapan menghadapi perubahan pola layanan kesehatan di masa depan,” ujar Levana Sani.

Pemanfaatan layanan di Klinik Genomik IHC RSPP dilakukan melalui mekanisme rujukan dan konsultasi dokter agar pemeriksaan sesuai dengan kondisi medis dan kebutuhan pasien, memastikan pendekatan kesehatan presisi benar-benar efektif. (jas)