Pemkab Kukar Dorong Dana RT Dimaksimalkan untuk Kegiatan Gotong Royong

KEPALA DINAS - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto/ HO
AVNMEDIA.ID - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus mendorong optimalisasi pemanfaatan Dana Rukun Tetangga (RT) untuk mendukung kegiatan gotong royong sebagai pilar kebersamaan warga dalam pembangunan lingkungan.
Pada tahun 2025, setiap RT tetap mendapatkan dana sebesar Rp50 juta.
Namun, sejalan dengan komitmen Bupati Kukar, jumlah tersebut direncanakan akan meningkat menjadi Rp150 juta per RT dalam waktu dekat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengatakan bahwa 15 persen dari total anggaran RT diarahkan khusus untuk mendanai aktivitas gotong royong yang melibatkan partisipasi warga.
“Jika hasilnya terbukti nyata dan berdampak positif terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, maka proporsi anggaran untuk gotong royong bisa kita tambah,” ujarnya pada Jumat (11/7/2025).
Rp11 Miliar Sudah Digunakan Warga untuk Gotong Royong
Arianto memaparkan, sejak awal tahun hingga pertengahan 2025, masyarakat telah memanfaatkan lebih dari Rp11 miliar dana RT untuk kegiatan gotong royong.
Kegiatan tersebut meliputi renovasi tempat ibadah, perbaikan jalan lingkungan dan drainase, kebersihan lingkungan, serta pengecatan fasilitas umum.
Selain dari anggaran resmi, warga juga berkontribusi secara swadaya melalui tenaga kerja sukarela dan konsumsi, yang ikut memperkuat dampak sosial kegiatan tersebut.
“Semangat kebersamaan inilah yang menjadi roh dari gotong royong. Tidak hanya soal hasil fisik, tapi juga tentang bagaimana masyarakat merasa terlibat dan memiliki lingkungan mereka,” kata Arianto.
Pemanfaatan dana RT untuk gotong royong ini juga menjadi bagian penting dari persiapan menyambut pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2025 yang akan dimulai pada 18 Juli mendatang.
Arianto menegaskan bahwa gotong royong yang dibiayai melalui dana RT terbukti memberi dampak riil di masyarakat.
“Kalau dengan anggaran 15 persen dari Rp50 juta saja sudah terasa manfaatnya, apalagi kalau nilai itu ditingkatkan. Harapan kami semangat gotong royong ini terus terjaga dan berkembang,” tutupnya. (adv)