Masih Tetap Eksis, Ini Deretan Klub Sepak Bola Legendaris Indonesia Punya Usia Satu Abad

POTRET - Logo Persebaya Surabaya (Foto: X @persebayaupdate)
AVNMEDIA.ID - Sepak bola menjadi olahraga yang mampu menyatukan jutaan hati di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Di tanah air, sepak bola memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang telah dimulai sejak awal abad ke-20.
Jejaknya bahkan sudah tampak sejak masa kolonial, dibuktikan dengan berdirinya sejumlah klub legendaris jauh sebelum Indonesia merdeka.
Bahkan hingga tahun 2025, beberapa klub sepak bola Indonesia masih aktif bertanding di berbagai liga dan meski sudah berusia nyaris seabad.
Keberlanjutan klub-klub ini juga menjadi bukti kuatnya sejarah dan budaya sepak bola di berbagai daerah di Indonesia.
PSM Makassar
PSM Makassar, atau yang dikenal dengan julukan "Juku Eja" (Ikan Merah), merupakan klub sepak bola tertua di Indonesia.
Didirikan pada 2 November 1915 di Makassar, Sulawesi Selatan, klub ini awalnya bernama Makassarche Voetbalbond (MVB).
Nama tersebut diubah menjadi Persatuan Sepakbola Makassar pada masa pendudukan Jepang, seiring dengan kebijakan yang melarang penggunaan nama-nama Belanda.
Sejak berdirinya, PSM Makassar telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan.
Klub ini memiliki sejarah panjang dengan berbagai prestasi, termasuk dua gelar Liga 1 Indonesia dan satu Piala Indonesia.
Pada musim 2024/2025, PSM Makassar masih aktif berkompetisi di Liga 1 dan bertekad menutup musim ini dengan hasil yang memuaskan.
Pertandingan terakhir mereka dijadwalkan melawan Persita Tangerang di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, pada 23 Mei 2025.
Persis Solo
Menjadi klub sepak bola tertua kedua di Indonesia setelah PSM Makassar, Persis Solo memiliki nama julukan “Laskar Sambernyawa”.
Persisi Solo didirikan pada 8 November 1923 di Surakarta, Jawa Tengah, klub ini awalnya bernama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) sebelum resmi berganti nama menjadi Persis pada tahun 1933.
Pendiriannya diprakarsai oleh Sastrosaksono dari klub M.A.R.S dan Raden Ngabehi Reksohadiprojo serta Sutarman dari klub Romeo, dengan tujuan agar sepak bola dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa batasan tertentu.