Ironi Kepala Biara Wat Rai Khing: Phra Dharma Wachiranuwat Tersandung Kasus Judi Online 300 Juta Baht
Tokoh Agama Ternama Thailand Ditangkap, Dana Kuil Diduga Dialihk

BIKSHU - Phra Dharma Wachiranuwat, kepala biara Wat Rai Khing di Nakhon Pathom./ nationthailand
AVNMEDIA.ID - Masyarakat Buddha Thailand digemparkan oleh penangkapan Phra Dharma Wachiranuwat, kepala biara Wat Rai Khing di Nakhon Pathom.
Phra Dharma Wachiranuwat dituduh menyelewengkan dana kuil hingga mencapai 300 juta baht untuk berjudi secara online.
Kasus ini menyita perhatian luas karena Phra Dharma Wachiranuwat yang merupakan sang biksu dikenal telah mengabdikan hidupnya bagi kuil sejak usia muda.
Sosok yang Dikenal Taat Kini Dianggap Mengingkari Janji Suci
Umat Buddha percaya bahwa kehidupan kebiaraan sejak dini membentuk disiplin spiritual yang kuat. Phra Dharma Wachiranuwat menjadi contoh figur ideal: ia ditahbiskan sebagai samanera pada usia 12 tahun dan menjalani pelatihan religius ketat selama puluhan tahun.
Namun, hasil investigasi selama delapan bulan oleh Divisi Penindakan Kejahatan (CSD) mengungkap sisi gelap: dugaan kecanduan judi online yang membuatnya menyalahgunakan dana umat.
Perilaku ini dianggap bertentangan dengan ajaran Buddha dan mengecewakan banyak pengikut.
Jejak Panjang Pengabdian Sang Kepala Biara
Phra Dharma Wachiranuwat, kini berusia 69 tahun, lahir pada 27 Juni 1955 di desa Ban Klong Rang Sai, distrik Samphran, Nakhon Pathom. Perjalanan spiritualnya dimulai sejak usia belia dan terus berkembang:
- Ditahbiskan sebagai biksu muda di Wat Rai Khing.
- Resmi menjadi biksu penuh di usia 21 tahun.
- Lulus ujian Pali tingkat 3 pada tahun 1970.
- Diangkat sebagai wakil kepala biara pada 1991.
- Menjadi kepala biara Wat Rai Khing sejak 2008.
- Tahun 2024, dipercaya sebagai Gubernur Wilayah Keagamaan ke-14.
- Tahun 2023, menjabat sementara sebagai kepala biara Wat Rang Sai.
Rekam jejak panjang tersebut memperparah kekecewaan publik terhadap tuduhan yang kini menimpanya.
Simbol Moralitas yang Runtuh
Phra Dharma sebelumnya dikenal sebagai tokoh moral yang aktif mengkampanyekan Lima Sila Buddha—terutama larangan mencuri.
Ia bahkan pernah menjabat sebagai ketua komite nasional untuk penguatan nilai-nilai tersebut. Kini, tuduhan penggelapan dana membuat banyak pengikut merasa dikhianati.
Wat Rai Khing: Kuil Bersejarah yang Tercoreng Skandal
Wat Rai Khing, atau Wat Mongkol Chindaram Rai Khing, merupakan salah satu kuil paling dihormati di Thailand.
Terletak di tepi Sungai Tha Chin, sekitar 32 km dari Bangkok, kuil ini dikenal karena suasana damainya dan nilai sejarahnya yang tinggi.
Didirikan pada tahun 1851 di era Raja Rama IV (atau bahkan lebih awal menurut beberapa catatan), kuil ini awalnya merupakan biara komunitas sipil. Nama "Rai Khing" sendiri merujuk pada sejarah kebun jahe milik komunitas Tionghoa di wilayah tersebut.
Salah satu daya tarik utama kuil ini adalah patung suci "Luang Por Wat Rai Khing" yang dipercaya berasal dari Ayutthaya dan ditemukan mengapung di sungai sebelum akhirnya disemayamkan di kuil.
Ribuan umat datang setiap tahunnya untuk melakukan penghormatan dan aktivitas keagamaan.
Penutup: Ujian bagi Wat Rai Khing dan Umat Buddha Thailand
Kasus ini menjadi refleksi pahit bagi komunitas Buddha Thailand.
Seorang kepala biara yang seharusnya menjadi teladan moral justru terjerat dalam praktik yang bertentangan dengan nilai spiritual yang ia ajarkan.
Di tengah krisis ini, Wat Rai Khing tetap berdiri sebagai simbol spiritualitas, meski kini dibayangi skandal besar yang mengguncang reputasinya. (jas)