Ibu-Ibu di Sukabumi Belajar Cegah Stunting Lewat Program “Aku Suka Ikan”
Edukasi Gizi dari Warga untuk Warga
FOTO BERSAMA - SCG ASIK merupakan sebuah program yang dirancang untuk mengatasi masalah stunting melalui pendekatan edukasi bagi para ibu balita/ HO to Avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - Di lima desa di Kabupaten Sukabumi, sekelompok ibu-ibu terlihat antusias mengikuti kegiatan soal gizi dan pencegahan stunting.
Menu utamanya bukan daging mahal, melainkan ikan segar yang mudah didapat di pasar sekitar.
Kegiatan ini bagian dari program “SCG ASIK (Aku Suka Ikan)”, yang sudah berjalan sejak 2023, diinisiasi oleh SCG melalui dua anak perusahaannya, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi.
Tujuannya sederhana namun penting: mengenalkan manfaat ikan sebagai sumber protein utama bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mencegah stunting di kalangan balita.
Tahun ini, program tersebut difokuskan bagi 53 anak dengan status gizi kurang, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sukabumi, puskesmas, pemerintah desa, dan kader posyandu.
Rangkaian kegiatan telah dimulai pada 16–23 September 2025 di lima desa sekitar area operasional SCG, yakni Desa Kebonmanggu, Sirnaresmi, Tanjungsari, Wangunreja, dan Sukamaju.
Total ada 53 penerima manfaat yang mengikuti program tahun ini.
Belajar dari Dapur Sendiri
Selama satu bulan, para ibu mendapatkan pendampingan tentang gizi seimbang serta praktik langsung mengolah ikan menjadi menu yang disukai anak.
Setiap balita peserta program menerima makanan tambahan bergizi satu kali sehari, disiapkan oleh kader posyandu dengan panduan gizi dari puskesmas.
Ratih (41), salah satu peserta, mengaku kini lebih percaya diri menyiapkan makanan untuk anaknya.
“Dulu saya bingung mau kasih makan apa biar anak cepat naik berat badannya. Setelah ikut program ini, saya jadi tahu cara masak ikan yang enak dan sehat. Anak saya sekarang lahap makannya,” ujarnya tersenyum.
Perubahan Kecil yang Berdampak Besar
Menurut Sofyan Efendi, S. Kep., Ners, Kepala Puskesmas Jampang Tengah, edukasi semacam ini punya pengaruh besar terhadap kesadaran masyarakat.
“Masalah stunting bukan hanya soal kemiskinan, tapi juga kurangnya pengetahuan soal gizi. Ikan itu sumber protein hewani yang murah dan mudah didapat. Program seperti ini membantu kami menjangkau masyarakat dengan cara yang lebih sederhana,” jelasnya.
Kolaborasi yang Menumbuhkan Harapan
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama lintas pihak — mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga perusahaan lokal yang mendukung logistik dan pelaksanaan program.
Tujuan akhirnya bukan sekadar membagikan makanan tambahan, tapi menumbuhkan kesadaran baru di masyarakat bahwa pencegahan stunting bisa dimulai dari dapur rumah sendiri.
Dengan semangat kolaborasi, warga Sukabumi membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil — satu piring ikan bergizi setiap hari.
Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, Peramas Wajananawat, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan berkualitas.
“Di SCG, kami percaya bahwa pembangunan berkelanjutan tidak hanya tentang ekonomi, tetapi juga kualitas hidup masyarakat. Melalui SCG ASIK, kami ingin berkontribusi langsung dalam pencegahan stunting. Program ini adalah bukti nyata pentingnya kolaborasi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat,” ujarnya. (jas)



