eMpowering Youths Across ASEAN Jadi Garapan ASEAN Foundation – Maybank, Ini Dua Proyeknya di Indonesia

ASEAN Foundation, bekerja sama dengan Maybank Foundation, menyelenggarakan lokakarya pengembangan kapasitas regional di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand/ Foto: HO to AVNMEDIA.ID
AVNMEDIA.ID - Menjelang perayaan Hari ASEAN pada 8 Agustus 2024, ASEAN Foundation dan Maybank Foundation meluncurkan lokakarya peningkatan kapasitas regional selama 5 hari, Program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-4 di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.
Program ini bertujuan untuk membekali dan menginspirasi para pemuda ASEAN yang merupakan penggerak utama untuk berkontribusi dan mengadvokasi pembangunan berkelanjutan.
Maybank melalui Maybank Foundation, bekerja sama dengan ASEAN Foundation, percaya bahwa pendidikan merupakan bagian integral dari pemberdayaan.
Oleh karena itu, eYAA merupakan wadah untuk membina para pemimpin muda dalam menangani isu-isu sosial ekonomi dan pembangunan di seluruh ASEAN.
Program dan lokakarya eYAA mempertemukan 100 relawan muda dan sepuluh perwakilan dari lembaga sosial kemasyarakatan (CSO) terpilih di seluruh ASEAN, untuk menampilkan sepuluh proyek berdampak, mengeksplorasi peluang kolaborasi, dan menyediakan pembelajaran berdasarkan pengalaman, serta pendidikan, dengan tujuan untuk menciptakan perubahan yang bermakna dan memberdayakan masyarakat di seluruh kawasan.
Tahun ini, untuk pertama kalinya, program eYAA membentuk jaringan alumni, yang akan dihadiri oleh 32 pemuda dari kohort sebelumnya (Kohort 1, 2, dan 3) dan delapan perwakilan CSO dari Kohort 3.
Selain itu, juga akan diluncurkan "The Changemakers," atau agen perubahan untuk memulai proyek komunitas di enam negara ASEAN, yaitu Indonesia, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Untuk Indonesia, Changemakers akan melaksanakan dua proyek yang berdampak.
"Sesaot Rahayu" yang berlokasi di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diselenggarakan oleh Insan Bumi Mandiri, bertujuan untuk memanfaatkan potensi lokal di bidang pertanian dan pariwisata guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sesaot.
Proyek ini berfokus pada praktik pertanian berkelanjutan, menjaga lingkungan, dan mengembangkan desa menjadi destinasi wisata.
Penerima manfaat dari proyek ini meliputi petani lokal yang mendapatkan pelatihan dan dukungan, Kelompok Sadar Wisata yang terlibat dalam mempromosikan praktik pariwisata berkelanjutan, serta siswa dan guru dari SMK Al Wasath yang mendapatkan manfaat dari program pendidikan terkait pertanian dan pariwisata.
Proyek kedua, "Jembatan Pendidikan," berlokasi di Desa Potu, Wilayah Lanta, Nusa Tenggara Barat dan diselenggarakan oleh Yayasan Sahabat Pedalaman.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan dengan membangun jembatan dan mendirikan Rumah Literasi di Desa Potu.
Jembatan tersebut memfasilitasi perjalanan yang aman bagi siswa dan penduduk desa, meningkatkan akses ke sekolah dan layanan penting lainnya, sementara Rumah Literasi berfungsi sebagai pusat pembelajaran masyarakat tempat para relawan muda memberikan edukasi lingkungan, kesadaran budaya, dan pelajaran literasi kepada siswa sekolah dasar.
Penerima manfaat dari proyek ini akan mencakup 70 petani yang memperoleh akses yang lebih baik ke pasar dan berbagai layanan, 35 siswa sekolah dasar yang menerima kesempatan pendidikan yang lebih baik, dan sekitar 600 keluarga lokal yang memperoleh manfaat dari peningkatan infrastruktur dan inisiatif pendidikan masyarakat.
Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation mengatakan bahwa program eMpowering Youths merupakan wujud dari komitmen untuk membina generasi pemimpin ASEAN berikutnya.
"Dengan memberikan peluang kepada relawan muda untuk terlibat dalam proyek-proyek berdampak, kami tidak hanya mendorong semangat kolaborasi tetapi juga mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan. Bersama-sama, kita dapat membangun komunitas ASEAN yang lebih kuat dan lebih terintegrasi," ucapnya. (jas)