Drama Korea When Life Gives You Tangerines Angkat Kisah Haenyeo, Populasi Menyusut dan Ini Faktornya

Kolase foto, haenyeo Jeju/ Foto: AVNMEDIA.ID
AVNMEDIA.ID - Drama Korea When Life Gives You Tangerines telah menayangkan seluruh episodenya, dengan episode terakhir tayang pada 28 Maret 2025.
Meskipun telah tamat, drama When Life Gives You Tangerines ini tetap meninggalkan kesan mendalam di hati penonton.
Salah satu karakter yang paling membekas adalah Jeon Gwang-rye, ibu dari tokoh utama Oh Ae-sun, yang bekerja sebagai haenyeo penyelam wanita tradisional di Pulau Jeju.
Dalam cerita drama When Life Gives You Tangerines, Gwang-rye meninggal dunia di usia 29 tahun akibat penyakit pernapasan yang dideritanya setelah bertahun-tahun menyelam tanpa alat bantu pernapasan.
Kisah ini, meskipun fiksi, mencerminkan realitas yang dihadapi oleh banyak haenyeo di dunia nyata.
Haenyeo adalah penyelam wanita tradisional asal Pulau Jeju, Korea Selatan, yang mencari hasil laut seperti abalon dan rumput laut tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.
Namun, populasi haenyeo kini mengalami penurunan drastis.
Pada tahun 1960-an, terdapat lebih dari 20.000 haenyeo aktif di Jeju.
Namun, saat ini jumlah tersebut telah menyusut menjadi sekitar 2.000 orang, dengan mayoritas berusia di atas 60 tahun.
Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama:
Menyelam tanpa alat bantu pernapasan menyebabkan banyak haenyeo mengalami gangguan pernapasan, kerusakan sendi, dan penyakit lainnya.
Beberapa bahkan meninggal dunia saat bertugas di laut.
Hasil laut yang semakin berkurang membuat pendapatan haenyeo menurun drastis.
Pada tahun 2023, rata-rata pendapatan tahunan mereka hanya sekitar 6,83 juta won (sekitar 4.940 USD), yang jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Generasi muda lebih memilih pendidikan tinggi dan pekerjaan di sektor lain yang dianggap lebih aman dan menguntungkan.
Hal ini menyebabkan minimnya regenerasi dalam profesi haenyeo.
Perubahan suhu laut dan kerusakan ekosistem laut mengurangi hasil tangkapan, membuat pekerjaan haenyeo semakin sulit dan berisiko.
Menyadari pentingnya melestarikan tradisi haenyeo, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan komunitas lokal di Jeju.
Pada tahun 2016, budaya haenyeo diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, sebuah pengakuan yang menyoroti nilai budaya dan ekologis dari profesi penyelam wanita ini.
Dukungan pemerintah Provinsi Jeju juga turut mendorong pelestarian dengan memberikan subsidi untuk perawatan medis serta membagikan pakaian selam gratis sejak tahun 2002.
Pemerintah bahkan mendirikan sekolah pelatihan khusus bagi calon haenyeo muda agar regenerasi tetap terjaga.
Selain itu, pada tahun 2023, sistem perikanan tradisional haenyeo juga mendapat pengakuan dari FAO sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Global (GIAHS), yang menegaskan pentingnya praktik perikanan berkelanjutan berbasis kearifan lokal.
Sementara itu, drama Korea When Life Gives You Tangerines berhasil menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh haenyeo melalui kisah fiksi yang menyentuh hati.
Kisah tersebut menjadi cermin dari kenyataan yang dihadapi oleh banyak haenyeo di dunia nyata, yang berjuang untuk mempertahankan tradisi dan identitas mereka di tengah perubahan zaman. (naf)