Pemkab Kukar

DLHK Kukar Mulai Susun RIP-Kehati 2025, Fokus Lestarikan Flora dan Fauna Lokal

Wawancara - Sekretaris DLHK Kukar, Taufiq/ HO

AVNMEDIA.ID -  Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) resmi memulai proses penyusunan dokumen Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Daerah (RIP-Kehati) tahun 2025 lewat kegiatan Kick Off Meeting yang digelar di Ruang Bengkirai, Kantor DLHK Kukar, Kamis (17/07/2025).

Sekretaris DLHK Kukar, Taufiq, menyampaikan bahwa RIP-Kehati merupakan dokumen strategis lima tahunan yang harus disiapkan pemerintah daerah sebagai dasar pengelolaan keanekaragaman hayati di wilayahnya.

“Awalnya dokumen ini dijadwalkan rampung tahun lalu karena anggarannya sudah tersedia. Tapi karena keterbatasan waktu dalam APBD Perubahan, akhirnya prosesnya kita geser ke 2025,” ujarnya kepada wartawan.

Penyusunan RIP-Kehati ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak, termasuk lembaga internasional GIZ, para akademisi, dan aktivis lingkungan dari berbagai bidang keilmuan.

“Kebanyakan dari mereka bergelar doktor dan berasal dari perguruan tinggi ternama. Kehadiran mereka tentu sangat penting dalam memperkuat substansi dokumen ini,” tutur Taufiq.

DLHK menargetkan dokumen ini akan selesai paling lambat November atau Desember 2025, sesuai arahan dari Sekretaris Daerah Kukar.

RIP-Kehati nantinya menjadi landasan penyusunan program pelestarian lingkungan secara sistematis dan berkelanjutan di masa depan.

Lebih lanjut, Taufiq menjelaskan bahwa isi dari RIP-Kehati akan mencakup kondisi flora-fauna di Kukar, serta analisis terhadap tekanan industri dan pembangunan ekonomi terhadap spesies lokal.

“Kita ingin mendapatkan data ilmiah, apakah spesies seperti bekantan benar-benar terancam atau masih bisa diselamatkan. Karena itu, pengumpulan data di lapangan sangat menentukan,” jelasnya.

Sebagai bagian dari agenda konservasi, DLHK Kukar juga tengah merancang pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) di kawasan Pulau Kumala.

Taman ini akan menjadi pusat pelestarian tanaman lokal yang hampir punah, seperti durian netam dan buah-buahan endemik lainnya.

“Pelestarian tanaman khas daerah ini bukan hanya untuk menjaga ekosistem, tapi juga menyediakan pakan alami bagi satwa liar. Ini bentuk investasi jangka panjang dalam menjaga keseimbangan lingkungan di Kukar,” tutup Taufiq. (adv)

Related News
Recent News
image
Advertorial Prestasi Kukar 2025: Transaksi UMKM Capai Rp5 Triliun, Raih Inabuyer Award
by Irwan2025-07-26 10:45:00

Kukar raih Inabuyer Award 2025, UMKM catat transaksi Rp5 triliun.

image
Advertorial Pariwisata dan Budaya Jadi Andalan Baru Loa Kulu, Sumber Sari dan Tugu Sejarah Jadi Sorotan
by Irwan2025-07-25 20:19:00

Loa Kulu dorong wisata & budaya lokal, Sumber Sari dan tugu sejarah jadi daya tarik baru Kukar.