Capai Orgasme Hanya Bermodalkan Kekuatan Pikiran! Memangnya Bisa? 

Ilustrasi orgasme/ Unsplash

AVNMEDIA.ID - Ada banyak hal tentang pikiran manusia yang belum kita pahami sepenuhnya. Kita tahu bahwa pikiran itu mendalam dan kuat. Kita juga tahu bahwa pikiran mengendalikan tubuh secara sadar dan tidak sadar—dan garis pemisah antara keduanya terkadang kabur.

Mungkinkah untuk secara sadar, seorang pria atau wanita bisa mendapatkan orgasme tanpa rangsangan fisik?

Bisakah sedikit latihan pernapasan dan kekuatan pikiran benar-benar memicu respons orgasme yang dapat diamati dalam tubuh?

Orgasme adalah puncak dari berbagai proses fisiologis dan kognitif.

Ketika seseorang terangsang, mereka merasakan kenikmatan yang meningkat melalui pelepasan neurotransmiter dan hormon.

Saat kenikmatan meningkat, ada juga perubahan fisiologis yang cukup besar dalam bentuk peningkatan denyut jantung, keringat, pernapasan yang lebih cepat, dan kontraksi berbagai otot.

Menurut Suzannah Weiss, seksolog tetap untuk Fleshy dan penulis Subjectified: Becoming a Sexual Subject, kebanyakan dari kita menilai orgasme sebagai respons terhadap kombinasi rangsangan fisik dan mental.

Misalnya, kita mungkin menyentuh diri sendiri sambil berfantasi atau menonton film porno, atau berhubungan seks sambil melihat pasangan kita atau berbicara nakal dengan mereka.

Satu-satunya perbedaan dengan orgasme tanpa sentuhan adalah bahwa semua rangsangan bersifat mental.

Rangsangan fisik melalui masturbasi, atau hubungan seksual, adalah pemicu gairah seksual yang paling umum, tetapi jika Anda pernah mengalami mimpi basah dalam hidup Anda, Anda akan tahu bahwa itu tidak selalu terjadi.

Di luar situasi sulit dan tidak nyaman yang Anda alami di malam hari, Anda juga akan tahu dari pengalaman bahwa Anda bisa sangat terangsang hanya dengan memikirkan orang yang Anda taksir atau orang terkasih.

Itu bisa terjadi karena otak kita dapat kesulitan membedakan antara imajinasi dan kenyataan.

"Biasanya, sentuhan adalah tongkat estafet yang menggerakkan orkestra, tetapi otak Anda dapat menjadi konduktornya sendiri," kata Emily May, PhD, seorang terapis seks bersertifikat AASECT dan penulis di Private Sugar Club.

"Saya terkadang memberi tahu klien, 'Jika otak Anda dapat menyebabkan stres, ia juga dapat menyebabkan kesenangan.'" lanjutnya lagi.

Related News
Recent News
image
Sex and Relationship Jadi Tameng Orientasi Seksual dan Sembunyikan Cinta dalam Tekanan Sosial, Apa Dampak Lavender Marriage?
by Redaksi2025-01-20 13:36:48

Pernikahan ini guna menyembunyikan orientasi seksual sebenarnya karena tekanan sosial, norma, atau kurangnya penerimaan dari masyarakat.

image
Sex and Relationship 5 Tanda Anda Menikahi Pria Kepala Batu yang Sampai Kapanpun Tak Mungkin Berubah 
by Redaksi2024-11-21 10:41:50

Dari dimanfaatkan hingga diremehkan, merupakan beberapa hal yang bisa saja dilakukan suami kepada Anda.