BYD Dapat Hak Tambang Lithium di Brasil, Jadi Tanda Industri Mobil Listrik China Terus Langgeng?

Baterai Solid-State/ BYD
AVNMEDIA.ID - BYD, perusahaan kendaraan listrik (EV) asal Tiongkok, telah memperoleh hak pertambangan di Lembah Jequitinhonha, Brasil, yang kaya akan litium.
Langkah strategis ini memanfaatkan sumber daya mineral Brasil yang melimpah dan memperkuat posisi BYD di pasar terbesarnya di luar Tiongkok.
Dengan ambisi memperluas kapasitas produksi EV, kepastian pasokan litium menjadi faktor kunci yang dapat memberikan dampak besar bagi industri kendaraan listrik secara keseluruhan.
Melalui anak perusahaannya, Exploracao Mineral do Brasil, yang didirikan pada Mei 2023 dengan investasi awal sekitar USD 695.000, BYD berhasil mendapatkan hak pertambangan di wilayah tersebut.
Meskipun masih tergolong pemain baru, perusahaan ini mencatatkan keuntungan awal sebesar USD 42.600 pada tahun pertamanya, didorong oleh fluktuasi nilai tukar yang menguntungkan.
Hak pertambangan ini mencakup lahan seluas 852 hektare di Coronel Murta, negara bagian Minas Gerais, yang dikenal sebagai "Lembah Litium" Brasil. Wilayah ini juga menjadi basis operasi Atlas Lithium, perusahaan yang terdaftar di bursa saham AS, dan terkenal dengan cadangan litium yang signifikan.
Selain itu, lokasi tambang ini hanya berjarak sekitar 825 kilometer dari kompleks manufaktur EV baru BYD di Bahia, yang direncanakan mampu memproduksi 150.000 unit kendaraan listrik per tahun.
Melansir sumberchaindigital, menurut Luiz Fernando Visconti, pengacara pertambangan di Visconti Law, proyek pertambangan di Brasil umumnya memerlukan waktu delapan hingga 15 tahun sebelum memasuki tahap produksi, asalkan dinilai layak secara ekonomi
Hal ini menunjukkan bahwa manfaat dari ekspansi BYD tidak akan langsung terasa dalam jangka pendek. Namun, keputusan ini menandakan visi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat strategi integrasi vertikalnya.
Akuisisi tambang ini juga menegaskan komitmen BYD dalam mengamankan bahan baku penting di tengah meningkatnya permintaan global terhadap kendaraan listrik. Sebagai elemen utama dalam produksi baterai EV, litium menjadi komoditas yang sangat bernilai.
Sejak Brasil melonggarkan regulasi ekspor litium pada 2022, pasar mineral negara ini semakin menarik dibandingkan dengan negara-negara Amerika Selatan lainnya yang masih memberlakukan pembatasan ketat.
Sebagai bagian dari ekspansi besarnya, pada Juli 2023 BYD mengumumkan rencana pembangunan pusat manufaktur besar di Brasil yang mencakup tiga pabrik khusus. Fasilitas ini akan berfokus pada produksi komponen kendaraan listrik, termasuk bus dan truk listrik, serta baterai lithium iron phosphate (LFP).
Rencana pertambangan ini sejalan dengan upaya tersebut, diharapkan dapat mempercepat rantai pasokan dan meningkatkan efisiensi produksi.
Investasi ini tidak hanya memperkuat sumber daya BYD, tetapi juga memperdalam hubungan ekonomi antara Tiongkok dan Brasil.
Ketertarikan global terhadap cadangan litium Brasil telah meningkat, menjadikan negara ini sebagai pemain utama di pasar mineral dunia.
Dengan meningkatnya kapasitas pertambangan, didorong oleh investasi asing seperti yang dilakukan BYD, Brasil berpotensi mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih luas serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja di sektor terkait.
Pasca pengumuman akuisisi hak tambang, saham BYD mengalami lonjakan signifikan. Harga sahamnya di bursa Hong Kong naik 8,1% ke level tertinggi USD 47,63, sementara sahamnya di Shenzhen melonjak 5,4% menjadi USD 50,34.
Reaksi pasar yang positif ini mencerminkan ekspektasi tinggi dari para pemangku kepentingan terhadap ekspansi ini.
Meskipun operasional pertambangan litium BYD masih memerlukan waktu untuk terealisasi, langkah strategis ini berpotensi mengubah dinamika pasokan tidak hanya di Brasil, tetapi juga dalam industri kendaraan listrik global secara keseluruhan.
Sebelumnya diberitakan, dalam laporan yang diungkap Reuters, BYD melalui anak perusahaannya, Exploracao Mineral do Brasil, telah memperoleh hak mineral untuk dua lahan seluas 852 hektare di Coronel Murta, Minas Gerais.
Kawasan ini dikenal sebagai “Lembah Lithium” Brasil karena cadangan mineralnya yang melimpah. (jas)