Bukan Karena Mobilnya, Tapi Karena Elon Musk: Tesla Mulai Diboikot di Eropa

MASUK MOBIL - Elon Musk/ Foto: reuters
AVNMEDIA.ID - Perusahaan konstruksi besar asal Denmark, Tscherning, mengumumkan bahwa mereka tak lagi akan menggunakan mobil Tesla dalam armada perusahaannya.
Keputusan ini diambil bukan karena kualitas mobil Tesla yang menurun, tetapi karena kekhawatiran terhadap pandangan politik CEO-nya, Elon Musk.
Melansir Business Standar, dalam pernyataan berjudul “Tscherning Ganti Arah dan Melaju ke Jalur Baru” yang diunggah ke LinkedIn, pihak perusahaan menjelaskan bahwa langkah ini mencerminkan nilai-nilai perusahaan, bukan soal performa mobil Tesla.
“Di Tscherning, kami bukan cuma memilih bagaimana kami melaju, tapi juga dengan siapa kami melaju. Karena itu, kami memutuskan untuk mengembalikan kunci mobil Tesla—bukan karena mobilnya jelek, tapi karena komitmen politik Elon Musk dan pendapat-pendapat publiknya yang makin sulit untuk diabaikan,” tulis pernyataan resmi perusahaan.
“Kami sebagai perusahaan memilih untuk berkata: ‘Terima kasih atas tumpangannya,’” lanjut pernyataan itu.
Dari Ramah Lingkungan ke Mundur Perlahan
Tscherning sebelumnya memilih Tesla sebagai bagian dari upaya mereka untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Namun kini, mereka merasa tidak nyaman dengan arah politik yang melekat pada merek Tesla, dan memutuskan untuk beralih ke mobil buatan Eropa.
“Kami tidak ingin dikaitkan dengan nilai-nilai dan arah politik yang sekarang melekat pada merek Tesla. Karena itu, kami memilih mengganti mobil Tesla dengan alternatif dari Eropa.”
Perusahaan juga membagikan video yang menunjukkan armada mobil Tesla mereka sedang dikembalikan.
Didukung Netizen, Kritik untuk Musk Meluas di Eropa
Langkah Tscherning mendapat dukungan luas di media sosial.
Salah satu komentar menyebut, “Langkah yang kuat untuk mendukung produksi Eropa.”
Komentar lain menambahkan, “Kalau bukan karena alasan praktis, setidaknya ini punya nilai simbolis yang kuat.”
Ini bukan pertama kalinya perusahaan Eropa menjauh dari Tesla karena pandangan politik Elon Musk.
Pada 2023, jaringan ritel asal Jerman, Rossmann, juga menyatakan akan berhenti membeli Tesla untuk armada perusahaannya karena dukungan Musk terhadap mantan Presiden AS, Donald Trump.
“Elon Musk secara terbuka mendukung Donald Trump, yang berkali-kali menyebut perubahan iklim hanyalah kebohongan.
Pandangan ini bertolak belakang dengan misi Tesla yang ingin melindungi lingkungan lewat mobil listrik,” kata Raoul Rossmann, putra pendiri perusahaan tersebut.
Rossmann, yang mempekerjakan lebih dari 62.000 orang dan memiliki 4.700 toko di Eropa, mengatakan mereka akan tetap menggunakan mobil Tesla yang sudah dimiliki demi alasan keberlanjutan dan efisiensi sumber daya. (jas)