Mobil Listrik di Indonesia

Siapa Pemilik Polytron? Perusahaan Indo yang Masuk Bisnis Mobil Listrik di Tanah Air

POLYTRON - Tangkapan layar situs Polytron/ Polytron

AVNMEDIA.ID - Polytron saat ini menjadi satu-satunya perusahaan lokal Indonesia yang bermain pada pasar bisnis mobil listrik di Tanah Air. 

Ini setelah Polytron meluncurkan dua unit mobil listrik mereka, yakni G3 dan G3+. 

Kendaraan listrik Polytron itu berjenis SUV. 

Menjadi pendatang baru untuk pasar kendaraan listrik tanah air, Polytron menghadirkan dua skema pembelian.

Pertama, opsi berlangganan baterai (subscription) alias sewa. Dan kedua, pembelian unit dengan baterai permanen. Tentu saja, ada perbedaan harga jual dari kedua skema itu. 

Menjadi satu-satunya perusahaan lokal Indo di pasar mobil listrik, siapa sebenarnya pemilik Polytron

Banyak orang mengenal Polytron sebagai merek elektronik yang sudah melanglang buana hingga ke India, Spanyol, bahkan Amerika Serikat. Namun, tak sedikit yang belum tahu bahwa brand ini sebenarnya berasal dari Indonesia.

Polytron merupakan bagian dari kerajaan bisnis milik dua orang terkaya di Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, yang juga pemilik Grup Djarum.

Didirikan pada 16 Mei 1975 di Kudus, Jawa Tengah, perusahaan ini awalnya bernama PT Indonesian Electronic & Engineering. Setahun kemudian, namanya berubah menjadi PT Hartono Istana Electronic, sebelum akhirnya bergabung dan menjadi PT Hartono Istana Teknologi.

Mengutip berbagai sumber, Polytron dirintis dengan modal awal sekitar Rp 50 miliar. Di awal perjalanannya, perusahaan ini sempat menjalin kerja sama dengan Philips dan Salora dalam bentuk transfer teknologi. Produk perdana yang mereka luncurkan adalah televisi hitam putih pada 1979, yang hingga kini masih menjadi salah satu andalan perusahaan.

Memasuki 1984, Polytron mulai merambah lini audio dengan meluncurkan produk audio compo. Demi memperluas pasar, mereka juga memperkenalkan dua merek baru pada 1988: Digitec, yang diposisikan sebagai produk elektronik premium bergaya Jepang, dan Oke yang mengusung citra ala Amerika Serikat.

Namun sejak awal 2000-an, perusahaan memfokuskan diri pada nama Polytron saja dan memperluas lini produknya. Kini, mereka memproduksi berbagai perangkat elektronik seperti speaker, televisi, kulkas (sejak akhir 2000-an), mesin cuci (mulai 2010), AC (sejak awal 2000-an), serta ponsel pintar (sejak 2011), dan lainnya.

Terbaru, sejak 2025. Polytron juga sudah masuk di pasar mobil listrik. (jas)

Related News
Recent News
image
Business Penerbangan Tanpa Jejak Karbon: Inovasi SIA Group Lewat SAF dan Kemitraan Strategis
by Adrian Jasman2025-05-10 17:39:58

SIA Group membeli sekitar 2.000 ton SAF dalam bentuk pengurangan emisi dari World Energy, yang berbasis di AS.

image
Business Huawei Soroti Peran Vital Operator Telekomunikasi dalam Mendorong Ekonomi Digital Pasifik
by Adrian Jasman2025-05-08 17:34:58

Dalam forum tersebut, Huawei menyoroti kontribusi strategis operator telekomunikasi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di wilayah tersebut.