Lagi Ramai di China, Produsen Mobil Ternama Berjuang Lawan Kampanye Hitam Pembuat Informasi Palsu

ILUSTRASI - Ilustrasi keyboard. Sejumlah produsen mobil ternama asal Cina seperti BYD, Li Auto, Zeekr, dan Deepal kini mengambil langkah tegas untuk melawan serangan kampanye hitam (black PR)/ Unsplash
BYD: Berhasil memenangkan gugatan terhadap influencer media sosial “Longzhu-Jiche” dan mendapat ganti rugi sekitar 2 juta yuan (sekitar Rp 440 juta)
Masalah ini sudah begitu mengkhawatirkan hingga pendiri Nio, William Li, menyatakan bahwa “buzzer hitam lebih mudah cari uang daripada produsen mobil.” Paket kampanye negatif ini bahkan bisa dihargai puluhan ribu yuan, apalagi jika berhasil membuat topiknya trending.
Pada tahun 2023 lalu, Asosiasi Produsen Mobil Cina bersama 14 perusahaan otomotif telah menandatangani kesepakatan untuk tidak menggunakan jasa pasukan buzzer.
Dalam Forum China EV100 tahun 2025, perwakilan dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional juga menegaskan pentingnya penataan ulang industri dari praktik kotor seperti kampanye hitam hingga iklan menyesatkan.
Para ahli menyarankan agar pemerintah memperketat pengawasan serta menjatuhkan hukuman berat terhadap kasus-kasus yang terbukti.
Asosiasi industri juga diminta untuk membuat kode etik guna mencegah praktik pemasaran yang tidak sehat dan mengembalikan persaingan bisnis ke jalur yang wajar. (jas)