SKK Migas Tawarkan Chevron Kelola Blok Migas di Kawasan Bali - Timur Indonesia

CHEVRON - Chevron Diincar untuk Garap Blok Migas di Bali dan Indonesia Timur/ Unsplash
AVNMEDIA.ID - Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyatakan pihaknya menawarkan perusahaan energi asal Amerika Serikat, Chevron, untuk mengelola blok minyak dan gas (migas) di kawasan Bali dan wilayah timur Indonesia.
"Kami akan tawarkan potensi yang ada di Bali, misalnya. Juga di kawasan timur Indonesia yang punya cadangan cukup besar," ujar Djoko dalam acara IPA Convention & Exhibition di Tangerang, Banten, melansir Antara, Kamis (22/5/2025).
Menurut Djoko, wilayah yang ditawarkan memiliki cadangan gas yang signifikan, mencapai sekitar 15 triliun kaki kubik (TCF) atau bahkan lebih.
Penawaran ini diberikan menyusul sinyal minat dari Chevron yang berniat kembali berinvestasi di sektor hulu migas Indonesia.
Djoko menyebut Chevron saat ini tengah mencari blok migas dengan potensi besar untuk dikelola.
"Mereka mencari proyek skala besar. Jadi sekalian investasinya besar, potensi hasilnya pun besar," ucap Djoko.
Saat ini, Chevron masih dalam tahap awal penjajakan. Mereka baru memulai diskusi dan akan melakukan studi lebih lanjut terhadap data blok migas yang disediakan pemerintah. Jika Chevron resmi kembali masuk ke Indonesia, fokus utama mereka adalah kegiatan eksplorasi.
“Mereka sedang mengevaluasi area mana yang bisa ditawarkan oleh Indonesia. Karena eksplorasi ini berisiko tinggi,” tambahnya.
Sebelumnya, Djoko juga mengungkap bahwa ada sekitar 25 perusahaan migas global, termasuk Shell, Chevron, dan TotalEnergies, yang tertarik menjajaki peluang di industri hulu migas Indonesia.
Untuk mendukung ketertarikan tersebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah fasilitas seperti data hulu migas yang lebih terintegrasi, skema fiskal yang lebih fleksibel, serta kemudahan perizinan.
Selain itu, Indonesia kini juga memiliki sistem keterbukaan data dan peningkatan konektivitas informasi sektor energi.
Minat dari berbagai perusahaan migas ini sejalan dengan rencana pemerintah yang akan melelang 60 blok migas baru selama periode 2025 hingga 2027. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak nasional dan menjamin pasokan energi bagi kebutuhan dalam negeri. (jas)